7 Tips bagi Keluarga yang Merawat Pasien Kanker Darah

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan keluarga yang merawat pasien kanker darah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Feb 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Beberapa hal yang harus dilakukan keluarga pasien kanker darah (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Keluarga para penderita kanker darah seperti yang dialami mantan ibu negara Ani Yudhoyono tentu tidak mudah. Padahal, dukungan emosional dari orang-orang terdekat sangat penting bagi para penyintas kanker, tidak hanya kanker darah atau leukemia.

Menurut onkologis Hetty Carraway, merawat orang dengan penyakit yang mengancam jiwa seperti kanker bisa terasa menakutkan. Namun, dikutip dari laman Cleveland Clinic pada Kamis (14/2/2019), ada beberapa tips bagi keluarga untuk memberikan dukungan bagi para penderita kanker.

1. Menjadi pemenang bagi orang yang dicintai

Carraway mengatakan, penting untuk memahami tentang apa yang sedang dilawan oleh orang yang Anda cintai. Karena itu, pelajari segalanya tentang apa yang terjadi.

"Miliki pemahaman menyeluruh tentang penyakit dan rencana perawatan orang yang Anda cintai, baik jangka pendek maupun panjang, ini adalah cara terbaik untuk membantu mereka mendapatkan tempat yang dibutuhkan," kata Carraway.

Untuk ini, teruslah berhubungan dengan dokter ataupun perawat. Hadiri semua pertemuan dengan mereka. Siapkan juga mendengar penjelasan mereka dengan saksama. Buatlah catatan dan jangan ragu mengajukan pertanyaan.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Mempelajari risiko infeksi

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Beberapa hal yang harus dilakukan keluarga pasien kanker darah (Ilustrasi/iStockphoto)

2. Pelajari tentang risiko infeksi

Pasien kanker yang menjalani kemoterapi memiliki risiko infeksi yang besar seperti pneumonia atau flu. Ini dikarenakan perawatan tersebut membunuh sel darah putih yang melawan infeksi bersama sel kanker.

Pasien dengan kanker darah leukemia bahkan memiliki risiko infeksi lebih besar. Carraway mengatakan, akibat leukemia, sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang tidak matang dengan baik.

Beberapa gejala umum infeksi bisa termasuk demam tinggi, sakit tenggorokan atau perut. Selain itu, mereka bisa mengalami kebingungan, hingga tanpa gejala yang lain. Untuk ini, keluarga harus selalu mencuci tangan dengan bersih. Jangan lupa untuk meminta pasien untuk melakukannya, serta mengenakan pakaian pelindung ketika berada di tengah kerumuman.

3. Terus mengawasi perawatannya

Jika anggota keluarga menjalani kemoterapi dan mendapatkan garis Hickman, penting untuk mengganti pembalut yang menutupi jalurnya dengan tepat. Pastikan ini tidak basah karena pasien bisa berisiko infeksi.

Perhatikan juga apabila ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan hingga demam yang mungkin dialami pasien.

 

Menjaga perawatannya

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Beberapa hal yang harus dilakukan keluarga pasien kanker darah (Ilustrasi/iStockphoto)

4. Bantulah kelola efek samping kemoterapi

Anda bisa membantu membuat perawatan kemoterapi agar lebih mudah diterima untuk pasien. Caranya adalah dengan mengelola dan mengantisipasi efek samping seperti kurangnya nafsu makan.

Anda bisa memastikan orang yang dicintai cukup makan dan minum. Dehidrasi bisa menyebabkan mual menjadi lebih buruk.

"Penting untuk menghentikan dehidrasi sedini mungkin karena semakin sedikit seseorang terhidrasi, semakin mual mereka, akibatnya, makin sedikit keinginan mereka untuk makan atau minum," kata Carraway.

5. Menjadi pengertian

Setiap pasien berbeda-beda soal kebutuhannya. Karena itu, Carraway menyarankan agar keluarga harus selalu fleksibel. Terkadang, pasien akan sulit dalam meminta bantuan, apalagi jika mereka terbiasa melakukan semuanya sendiri.

"Beberapa pasien, khususnya yang lebih tua, tidak selalu melakukan hal-hal yang bisa diprediksi," kata Carraway.

"Meskipun penting agar meminta mereka untuk tetap aktif selama perawatan, di hari-hari saat mereka merasa tidak baik, akan sangat menjengkelkan jika pengasuh mengeluh pada mereka."

Karena itu, cobalah berbesar hati dan temukan cara untuk selalu tetap positif setiap hari. Selain itu, teruslah caritahu apa yang dibutuhkan pasien agar Anda bisa memahami kebutuhannya.

 

Peran keluarga agar pasien tetap aktif

Ani Yudhoyono
Ani Yudhoyono yang terngah terbaring sakit mendapatkan dukungan dan doa lekas sembuh dari keluarga. (dok. Instagram @annisayudhoyono/https://www.instagram.com/p/Btz6euBDVbl/Putu Elmira)

6. Temukan cara kreatif untuk memotivasi anggota keluarga

"Cobalah untuk menemukan cara-cara yang kreatif agar membuat orang yang Anda cintai tetap termotivasi. Ini bisa membantu mempertahankan kekuatan dan daya tahan mereka, serta meningkatkan suasana hati," kata Carraway.

Untuk ini, Anda bisa mengajak anggota keluarga untuk tetap aktif sefcara fisik. Misalnya dengan sekadar berjalan-jalan atau melakukan yoga dan bermusik.

7. Merencanakan rawat inap

Merawat anggota keluarga dengan kanker seperti leukemia seringkali menjadi sebuah upaya jangka panjang. Para pasien biasanya harus menghadapi masa perawatan dan tinggal di rumah sakit untuk waktu yang lama.

Karena itu, bicarakan tentang apa yang bisa membuatnya tetap nyaman di rumah sakit seperti benda-benda tertentu. Anda bisa membawakannya foto keluarga atau teman, laptop, tablet, buku, hingga permainan kesukaannya.

Jangan lupa bicarakan dengan mereka tentang siapa yang akan menggantikannya dalam kegiatan dan pekerjaan sehari-hari. Mulai dari membersihkan rumah hingga ke hal-hal seperti membayar tagihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya