Liputan6.com, Jakarta Para penggemar Star Wars di Prancis boleh bersorak gembira. Pasalnya, pertarungan lightsaber (pedang laser yang menjadi senjata utama para jedi dan sith) resmi menjadi salah satu cabang olahraga di negara tersebut.
Tentu saja, lightsaber yang digunakan berbeda dengan apa yang ada di film Star Wars. Pedang dalam olahraga ini itu terbuat dari polikarbonat dan LED, serta dilengkapi dengan chip di gagangnya yang bisa mengeluarkan suara khas dari senjata tersebut.
Baca Juga
Melansir Associated Press pada Selasa (19/2/2019), pertarungan lightsaber dianggap sebagai aktivitas yang penuh dengan gerakan fisik. Melihat hal itu, Federasi Anggar Prancis menyatakan dukungannya terhadap olahraga modern ini.
Advertisement
Tersedia juga klub anggar dengan lightsaber dan melatih instruktur khusus. Diharapkan, cara ini bisa menjadi kegiatan alternatif untuk melawan gaya hidup pasif yang erat dengan kehidupan masyarakat perkotaan.Â
Sekretaris Jenderal Federasi Anggar Prancis Serge Aubaily mengatakan, masalah gaya hidup menetap adalah sesuatu yang banyak dilakukan orang-orang muda saat ini. Kebanyakan, masyarakat saat ini hanya 'berolahraga' jari saja.
"Sulit untuk (mempersuasi mereka) melakukan olahraga yang tidak ada hubungannya dengan keluar dari sofa dan bermain dengan satu jari. Itulah sebabnya kami berusaha menciptakan ikatan antara disiplin dan teknologi modern, sehingga berpartisipasi di olahraga ini akan terasa alami," kata Aubaily.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Aturan Olahraga Lightsaber
Sebagai olahraga resmi, tentu saja akan ada peraturan yang harus dibuat. Selain menjaga keamanan, aturan juga dibuat untuk membuat duel lightsaber tetap kompetitif dan seru.
"Kami ingin itu aman dan kami ingin ini adil dan yang paling penting, kami ingin menghasilkan visual yang terlihat seperti di film, karena itulah yang kami harapkan," kata penyelenggara turnamen, Michael Ortiz.
Mengutip ESPN, untuk aturan dasar, para atlet nantinya harus bertarung di dalam arena melingkar yang sudah ditandai. Serangan ke kepala atau tubuh bernilai lima poin, di lengan atau kaki tiga poin, sementara di tangan hanya satu. Mereka yang berhasil mencetak 15 poin, atau jika kurang dari itu mereka yang skornya lebih tinggi setelah tiga menit, adalah pemenangnya.
Apabila dua petarung mencapai 10 poin, pertandingan akan masuk ke babak sudden death. Orang yang pertama menyerang tubuh atau kepala akan menang. Tentu saja, para atletnya nanti akan menggunakan pelindung khusus yang melindungi tubuh mereka.
Seorang polisi, Philippe Bondi (49) yang juga melakukan olahraga ini, menghabiskan banyak biaya untuk melakukan kegiatan tersebut. Selama 20 tahun, Bondi mengatakan bahwa dia sudah berlatih anggar sebelum beralih ke lightsaber.
Selain topeng anggar, dia menghabiskan 350 euro atau sekitar 5 juta rupiah untuk pelindung tubuh dan lightsaber yang sudah diakui federasi. Bondi memilih warna hijau karena itu adalah warna Jedi.
"Saya harus berada di sisi yang baik, mengingat pekerjaan saya adalah menegakkan hukum," kata Bondi yang sudah menjadi penggemar Star Wars sejak usia 7 tahun itu.
Advertisement