Liputan6.com, Jakarta Kemajuan teknologi informasi memungkinkan berita palsu atau hoaks lebih cepat tersebar. Tidak hanya soal politik, juga tentang kesehatan dan kehamilan.
Karena itu, ibu hamil juga harus mendapatkan literasi media yang benar agar terhindar dari pemberitaan bohong. Penting bagi para ibu untuk mengetahui mana informasi yang palsu dan mana yang benar.
Baca Juga
Editor in Chief Babyologist Sherlly Yusuf mengatakan, cara terbaik untuk belajar adalah dengan saling berbagi. Khususnya para ibu, mereka disarankan untuk bisa membagikan pengalaman mereka yang terkait dengan permasalahan seputar kehamilan dan juga bagaimana menjadi orangtua.
Advertisement
"Dari situ mereka mungkin bisa berkurang rasa takutnya. Mereka bisa tahu kalau ibu yang itu saat hamil mengalami masalah, solusinya ini lho. Jadi untuk segala kendala kehamilan dan saat menjadi orangtua baru, itu ada solusinya," kata Sherlly ketika ditemui Health Liputan6.com di Jakarta, Kamis (28/2/2019).
"Memang solusinya berbeda-beda dari satu ibu ke ibu yang lain. Saya inginnya semua ibu berbagi. Jadi kalau dari sepuluh ibu dengan masalah dan kendala yang sama, pasti ada satu jawaban yang kena pada ibu yang sedang mencari jawaban dari permasalahan serupa," kata Sherlly menambahkan.Â
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Agar tidak terjebak hoaks
Sherlly mengatakan, agar para ibu tidak terjebak informasi palsu, pastikan untuk mengonfirmasi apa yang dia baca. Saat ini, mudah bagi seseorang untuk mencari artikel-artikel di internet yang benar-benar berdasarkan fakta.
"Cari tahu dulu kebenarannya, jangan langsung di forward. Pikir dulu, telaah dulu. Terkadang ada hal yang tidak dikonfirmasi kita mikir. Kita bisa berpikir sebentar, ini tidak benar."
"Kalau mau tahu lebih lanjut, sederhana bisa Google saja. Banyak media-media besar yang mengonfirmasi isu-isu yang sedang trending," ujar Sherlly menambahkan.
Dia sendiri mengatakan, salah satu topik yang tidak pernah basi seputar kehamilan adalah soal menyusui. Selain itu, isu-isu tentang apa yang terjadi setelah kehamilan juga banyak dicari oleh para ibu.
"Menyusui itu tidak mudah. Setelah melahirkan harus menghadapi masalah menyusui. Belum lagi masalah depresi, baby blues. Banyak banget masalah parenting bagi seorang ibu baru harus berpikir, apa lagi ini?" imbuhnya.
Advertisement