Kurang Makan Sayur dan Buah Sebabkan Kematian?

Penelitian menunjukkan, kurang makan buah dan sayuran kemungkinan menyebabkan jutaan kematian akibat serangan jantung dan stroke di seluruh dunia.

oleh Melly Febrida diperbarui 09 Jun 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2019, 16:00 WIB
Kulit sehat
Ilustrasi kulit sehat karena makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kurang makan buah dan sayur sebabkan kematian? Ini semua terkuak dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition. Penelitian tersebut menunjukkan, kurang makan buah dan sayuran kemungkinan menyebabkan jutaan kematian akibat serangan jantung dan stroke di seluruh dunia.

Berdasarkan data 2010, para peneliti memperkirakan kurang makan buah (didefinisikan kurang dari 300 gram, setara dengan dua apel) menjadi penyebab 1,8 juta kematian akibat masalah kardiovaskular. Sementara kurang makan sayuran (kurang dari 400 gram, setara dengan 3 cangkir cincang wortel) mengakibatkan 1 juta kematian.

Untuk mencapai kesimpulan ini, para peneliti memperkirakan asupan buah dan sayuran di berbagai negara dari survei diet dan data ketersediaan makanan, kemudian dikombinasikan dengan data tentang penyebab kematian dari tahun itu, di antara faktor-faktor lainnya.

"Buah-buahan dan sayuran adalah komponen diet yang dapat dimodifikasi yang dapat berdampak pada kematian yang dapat dicegah secara global," kata pemimpin studi, Victoria Miller, Ph.D., seperti dikutip Mindbodygreen.

 

Khasiat sayur dan buah

Buah-buahan dan sayuran sangat melindungi jantung karena kaya serat, yang membantu menjebak dan membersihkan kolesterol dari sistem, dan memberi makan microbiome; mengandung mineral, seperti magnesium, yang membantu menurunkan tekanan darah; dan memberikan berbagai antioksidan dan senyawa tanaman yang telah terbukti mengurangi peradangan.

Tentu saja, beberapa orang yang makan lebih sedikit sayur dan buah juga terlibat dalam perilaku tidak sehat lainnya, yang meningkatkan risiko masalah kardiovaskular (misalnya, merokok atau menjalani gaya hidup yang tidak aktif), tetapi penelitian ini mengungkapkan bahwa kurang mengkonsumsi buah dan sayuran menjadi bagian masalah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya