Tips Agar Tak Mudah Sakit Meski Suka Tidur Larut Malam

Ada cara agar mereka yang suka tidur larut malam bisa tetap sehat dan jauh dari risiko penyakit

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Jun 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 22:00 WIB
Kebiasaan yang Perlu Dihindari Saat Sahur
Tidur Setelah Sahur / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Selama ini, kebiasaan tidur larut malam atau begadang sangat rentan akan masalah kesehatan. Ini dikarenakan jam tubuh yang tidak selaras dengan ritme tidur pada umumnya.

Namun, sebuah penelitian dari University of Birmingham and Surrey di Britania Raya dan Monash University di Melbourne, Australia, membuktikan bahwa dengan penyesuaian gaya hidup sederhana, orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur larut malam bisa mengurangi risiko penyakit.

Dalam studi itu, para peneliti merekrut 22 sukarelawan sehat yang tidur rata-rata pukul 02.30 dan bangun rata-rata pukul 10.15.

"Temuan penelitian kami menyoroti kemampuan intervensi nonfarmakologis sederhana untuk memajukan fase 'burung hantu malam,' mengurangi unsur negatif kesehatan mental dan kantuk, serta memanipulasi waktu kinerja di dunia nyata," kata ketua peneliti Elise Facer-Childs dikutip dari Medical News Today pada Selasa (11/6/2019).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

4 Hal yang Harus Dilakukan

Tidur
Tidur tak nyenyak dan kerap terbangun tengah malam? Ini penyebabnya. (Foto: Istockphoto)

Salah satu penulis Andrew Bagshaw menjelaskan, pola tidur yang berbeda bisa menyebabkan masalah kantuk hingga kesehatan mental yang lebih buruk.

Karena itu, mereka melakukan empat hal ini pada 22 peserta selama tiga minggu.

  1. Bangun 2 sampai 3 jam lebih awal dari biasanya dan berusaha mendapatkan pencahayaan di luar ruangan pada pagi hari,
  2. Tidur 2 sampai 3 jam lebih awal dari biasanya dan meminimalkan paparan sumber cahaya di malam hari sebelum tidur,
  3. Menjaga waktu bangun dan waktu tidur yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan,
  4. Mengonsumsi sarapan setelah bangun tidur, makan siang di waktu yang konsisten setiap harinya, dan makan malam paling lambat jam tujuh malam.

Turunkan Risiko Penyakit

Mimpi
Ilustrasi mimpi buruk saat tidur (iStockphoto/demaerre)

Setelah melakukannya selama tiga minggu, para peserta menunjukkan pertanda positif. Kinerja kognitif, peningkatan waktu reaksi, bentuk fisik, kekuatan cengkeraman, semuanya meningkat di pagi hari.

Selain itu, mereka melaporkan berkurangnya perasaan depresi dan stres, serta kantuk di siang hari.

"Intervensi juga dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan mental dan rasa kantuk yang dirasakan, yang berarti itu adalah hasil yang sangat positif bagi para peserta," Bagshaw mencatat.

Maka dari itu, membangun rutinitas sederhana bisa membantu mereka menyesuaikan jam tubuh dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Setidaknya, mengurangi risiko penyakit seperti kardiovaskular, kanker, dan diabetes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya