Liputan6.com, Jakarta Selepas Lebaran rupanya banyak orang Indonesia pindah kerja. Penelitian LinkedIn mencatat, dalam 5 tahun terakhir (2014-2018), adanya peningkatan 9 sampai 10 persen orang Indonesia berpindah kerja setelah Idul Fitri.Â
"LinkedIn memiliki komitmen untuk terus menemani perjalanan dan mendukung kemajuan karir para tenaga kerja global termasuk di Indonesia untuk bisa terhubung dengan peluang ekonomi yang lebih baik. Melalui LinkedIn, tersedia lebih dari 20 juta lowongan pekerjaan aktif yang dapat dimanfaatkan oleh para anggotanya," tulis Head of Brand Marketing dan Communication Southeast Asia and North Asia LinkedIn, Linda Lee sesuai keterangan rilis kepada Health Liputan6.com, ditulis Sabtu (15/6/2019).
Â
Advertisement
Baca Juga
Alasan karyawan pindah kerja, salah satunya berkaitan dengan apresiasi dari perusahaan. Menurut data survei Work Institute’s 2018 Retention Report, dua dari tiga karyawan akan meninggalkan perusahaan jika mereka merasa tidak diapresiasi.Â
Sebesar 87 persen perusahaan di dunia saat ini, hanya berfokus pada masa kerja karyawan. Artinya, apresiasi dari perusahaan memegang peranan penting terkait masa kerja karyawan tersebut.Â
Ketika mereka merasa diapresiasi, lantas melihat peluang pengembangan karir serta fasilitas yang membangun berujung pada karyawan bekerja dalam waktu lama. Mereka bisa memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan. Pindah kerja pun terhindarkan.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Persentase Meningkat
Infografik LinkedIn menunjukkan, sepanjang bulan Ramadan tahun 2014 hingga 2018, angka tenaga kerja Indonesia yang berpindah kantor hanya sebesar 6 sampai 7 persen saja.
Namun, pada tahun 2014 hingga 2016 terjadi peningkatan 10 persen, terutama terjadi pada Agustus. Sementara itu, pada tahun 2017-2018 terjadi peningkatan sebesar 9 persen pada bulan Juli. Â
Selain fenomena pindah kerja, momen usai Lebaran juga menjadi kesempatan perusahaan untuk berfokus pada pengembangan karyawan. Perusahaan-perusahaan pun menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk dapat menarik tenaga kerja unggulan, menurut laporan LinkedIn.Â
Advertisement