Anak yang Lahir dari Ibu Obesitas Rentan Kena Kanker?

Menurut studi, anak yang lahir dari Ibu yang obesitas 57 persen lebih besar terkena kanker.

oleh Yasmine diperbarui 19 Jul 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 12:00 WIB
Suami juga bisa ikut cemas saat istri hamil (Foto: iStockphoto)
Obesitas saat hamil (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bukan tanpa alasan jika seorang wanita wajib menjaga berat badannya di saat hamil. Menurut sebuah studi yang dilakukan University of Pittsburgh, Amerika Serikat, anak yang lahir dari ibu obesitas memiliki kemungkinan 57 persen lebih besar untuk mengidap kanker.

Para peneliti telah menganalisis lebih dari dua juta kelahiran dan 3.000 kasus kanker di Pennsylvania.

Mereka menemukan tingkat insulin di titik tertentu dapat memengaruhi perkembangan janin. Kemudian memicu perubahan sel yang dapat memicu penyakit berbahaya di kemudian hari.

Oleh sebab itu, ada baiknya ibu hamil mengontrol asupan makanan, salah satunya menghindari makanan cepat saji dan gula berlebih untuk mengendalikan insulin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Risiko Kena Leukemia

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Mereka menemukan anak-anak yang lahir dari ibu yang sangat gemuk, dengan BMI (indeks massa tubuh) di atas 40, memiliki risiko leukemia 57 persen lebih tinggi sebelum usia lima tahun.

"Ini berkurang dengan mantap saat BMI ibu turun, yang berarti mengurangi burger, kue, dan keripik selama kehamilan dapat menyelamatkan hidup anak," ujar Satcey dilansir Daily Mail, Jumat (19/7/2019).

"Mudah-mudahan ini merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dihindari, demi kesehatan ibu dan anak-anak," lanjtunya. 

Para peneliti tidak tahu mengapa ada hubungan yang begitu besar antara obesitas ibu dan kanker anak, tetapi mereka memiliki beberapa teori.

"Kita bisa berspekulasi itu mungkin ada hubungannya dengan gangguan kadar insulin dalam tubuh ibu selama perkembangan janin, atau bahwa ekspresi DNA ibu bisa diubah dengan cara tertentu dan diteruskan ke keturunannya," kata Stacy. 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya