2 Alasan Arya Permana Perlu Jalani Operasi Bedah Plastik

Dokter ungkap operasi bedah plastik terhadap Arya Permana perlu dilakukan tak semata-mata alasan estetis saja.

oleh Arie Nugraha diperbarui 24 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 14:00 WIB
Pasien eks obesitas asal Karawang Jawa Barat Arya Permana, tengah dilakukan pengukuran baju di ruang poliklinik anak RSHS, untuk dipakai usai operasi bedah plastik pada 24 Juli 2019 mendatang. (Liputan6.com/Arie Nugraha)
Arya Permana bakal jalani operasi bedah plastik untuk mengikis kulit menggelambir di beberapa bagian tubuh. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sudah menetapkan tim dokter dan tanggal operasi bedah plastik bagi pasien eks obesitas asal Karawang, Jawa Barat, Arya Permana (13). Operasi bedah plastik ini perlu dilakukan untuk mengurangi beban otot dan memperbaiki estetika tubuh.

Ketua Tim Dokter Operasi Bedah Plastik, Hardisiswo Soedjana, menilai cukup riskan apabila sisa kulit bekas obesitas yang dialami Arya Permana dibiarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh. 

"Utamanya fungsi ya, dia berat sekali saat mengangkat tangan dan menekuk tubuhnya. Lalu, secara estetik membuat dia menjadi minder dihadapan teman-temannya. Jadi, yang harus dioperasi tehadap sisa kulit yang menggelambir akibat penurunan berat badan yang cepat," ujar Hardisiswo di ruang sidang RSHS, Bandung, Selasa, 23 Juli 2019.

Hardisiswo menyebutkan jika pasien menjalani penurunan berat badan secara normal, tidak akan mengalami kelebihan kulit yang menggelambir. Khusus untuk Arya, kata Hardisiswo, penurunan secara drastis dilakukan dengan proses diet ketat ditambah operasi pengecilan lambung. Hal ini membuat Arya berhasil menurunkan berat badan dari 190 menjadi 83 kilogram.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Rencana operasi bedah plastik Arya Permana

Ketua Tim Dokter Operasi Bedah Plastik Arya Permana, Hardisiswo Soedjana, memberikan penjelasan tahapan rencana operasi untuk pasien Arya Permana (Foto: Arie Nugraha/Liputan6.com)
Ketua Tim Dokter Operasi Bedah Plastik Arya Permana, Hardisiswo Soedjana, memberikan penjelasan tahapan rencana operasi untuk pasien Arya Permana (Foto: Arie Nugraha/Liputan6.com)

Menurut Hardisiswo, penggelambiran yang paling buruk di bagian dada Arya. Kondisinya kini, bagian kulit dada Arya memanjang hingga ke perut.

"Sama halnya dengan bagian perut. Nantinya, akan dilakukan operasi tabitac di bagian perut," kata Hardisiswo. 

Tentunya cara membuang gelambir pada kulit ini dilakukan dengam baik. Sama halnya dengan menyembunyikan bekas operasi.

 "Ada tekniknya. Rentang waktu satu kali operasi buat Arya 2-3 jam dan jarak satu kali operasi dengan operasi lainnya 3-6 bulan," kata Hadisiwo.

Berat sisa kulit program diet Arya di dua lengannya bisa mencapai 3 kilogram. Jumlah itu dianggap cukup membebani otot lengan yang masih belum kuat.

Tim dokter spesialis bedah plastik menganggap otot lengan Arya Permana kurang dilatih untuk diperkuat kembali agar bisa menopang glambiran kulit.

Rencananya, Arya menjalani operasi bedah plastik hari ini, Rabu, 24 Juli 2019. Pada tahap pertama pengikisan kulit dilakukan pada kedua lengannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya