Sulit untuk Jujur Mengungkapkan Perasaan ke Pasangan, Harus Bagaimana?

Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda sering mendengar bahwa komunikasi merupakan kunci dalam hubungan yang bahagia dan sehat. Saran tersebut memang benar tetapi banyak pasangan yang kesulitan saat melakukannya. 

Takut adalah alasan seseorang sulit untuk jujur mengungkapkan perasaan atau membuka diri ke pasangan. Ketakutan bisa timbul akibat pengalaman patah hati, perasaan rentan terhadap pasangan atau sulit membuka diri.

“Alasan utama orang merasa sulit mengomunikasikan perasaan mereka dalam sebuah hubungan adalah rasa takut mendapat penolakan,” kata psikoterapis asal Beverly Hills, California, Amerika Serikat, Fram Walfish seperti dikutip laman Elite Daily, Selasa (3/9/2019).

Ketakutan ditolak ini bisa tanpa disadari berasal dari perasaan masa kecil yang belum terselesaikan. Misalnya saat kecil ketika ingin bercerita tapi orangtua tidak mendengarkan karena sibuk memasak, bekerja atau mengurus adik. Hal-hal ini yang membuat rasa sedih, sakit hati, dan marah.

Jika Anda termasuk orang yang sulit mengekspresikan perasaan ke pasangan, cobalah untuk menerima hal itu. Lalu, pelan-pelan bersikap terbuka kepadanya.

"Bergantian mendengarkan dan berbicara adalah benih-benih yang menumbuhkan semangat dalam berhubungan. Karena kita semua ingi dilihat, diakui, dicintai apa adanya," kata Walfish.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Mencoba menuliskan perasaan Anda dalam sebuah jurnal atau buku harian merupakan permulaan yang baik.

“Anda bisa berlatih mengekspresikan isi pikiran atau hati di tempat yang aman. Kemudian Anda bisa memilih sendiri apakah hal tersebut ingin dibagikan secara verbal,” kata pakar hubungan Diana Dorell.

“Terkadang, kita harus memproses dahulu, lalu mengekspresikannya kepada pasangan." 

Satu hal yang penting untuk diingat bahwa komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah hubungan. Jadi, penting bagi Anda untuk mencari jalan keluar dari ketidaknyamanan itu. Percayalah diri sendiri, bahwa Anda bisa melakukannya.

Penulis : Selma Vandika