Liputan6.com, Jakarta - Anak yang masih di tahap tumbuh dan berkembang pun bisa depresi. Ini mereka alami karena di dalam proses perkembangannya, anak memiliki suasana hati yang mudah sekali berubah-ubah.
Selain itu, faktor lain seperti keluarga yang tak harmonis, masalah di sekolah, dan perundungan atau bullying bisa membuat si Kecil depresi.Â
Baca Juga
Saat anak terus menerus tampak sedih, putus asa, bimbang dan menyendiri, ini bisa menjadi tanda anak mengalami stres bahkan depresi.
Advertisement
Â
Mengapa Anak Rentan Depresi
Anak yang mengalami depresi bisa rentan terhadap bahaya. Bahaya tersebut mulai dari gangguan kesehatan jantung saat ia tumbuh dewasa kelak, kecanduan minuman beralkohol hingga obat-obatan terlarang serta rokok.
Termasuk mengalami kerusakan otak dan kemampuan berpikir yang menurun, sulit menjalin hubungan atau sosialisasi dengan orang lain hingga anak rentan mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Ketika mendapati anak tampak berbeda dan stres, usahakan untuk senantiasa ada untuk anak. Hindari memberi tekanan berlebih padanya karena ini bisa membuatnya semakin depresi.
Â
Advertisement
Mengatasi Depresi pada Anak
Untuk mengatasi depresi pada anak, yang terpenting dilakukan orangtua adalah selalu berusaha ada untuknya.
Sesibuk aktivitas orangtua, pastikan untuk selalu memberi perhatian padanya. Jadilah tempat curhat anak. Jadilah pendukung untuk kebaikan anak.
Bantu anak melewati hari-hari beratnya dengan sabar dan penuh kasih sayang. Melansir dari laman Parents, untuk mengatasi depresi pada anak orangtua juga perlu membawa anak ke psikolog atau dokter spesialis kejiwaan. Studi terbaru menemukan jika konseling dan psikoterapi adalah cara terbaik dan tepat untuk mengatasi depresi pada anak.
Penulis : Muthia Nugraheni / Dream.co.id