Dikira Gigitan Serangga, Bintik Merah di Kaki Pria Ini Ternyata Tanda Kanker

Siapa menduga bahwa benjolan kemerahan serupa gigitan serangga di tubuh seseorang ternyata bisa menjadi tanda penyakit serius seperti kanker?

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 23 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 08:00 WIB
Bintik Merah Pertanda Tumor Muncul di Kulit, Haruskah Khawatir?
Bintik merah ini biasa disebut angioma dan merupakan tumor jinak pembuluh darah. Apa yang harus kita lakukan?

Liputan6.com, Jakarta Siapa menduga bahwa benjolan kemerahan serupa gigitan serangga di tubuh seseorang ternyata bisa menjadi tanda penyakit serius seperti kanker?

Mike Balla (46) asal Ohio merasakan nyeri tak biasa di kakinya pada Agustus 2018. Dia menduga hal itu disebabkan oleh semacam gigitan serangga. Balla memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan serta ke dokter pribadi. Namun, setelah dua minggu tersiksa akibat kondisi itu dan mengonsumsi dua ronde pengobatan antibiotik, dia pun memutuskan untuk periksa ke rumah sakit.

Balla terkejut dengan hasil diagnosis dokter di unit gawat darurat Cleveland Clinic Fairview Hospital. Dokter mengatakan, benjolan kemerahan di kakinya itu merupakan tanda kanker darah.

"Aku bilang, 'Anda pasti di ruangan yang keliru... Aku kemari untuk memeriksakan gigitan serangga di kakiku,'" cerita Balla, melansir laman New York Post.

Namun, dokter menjelaskan bahwa bintik tersebut bukanlah akibat gigitan serangga melainkan indikasi myeloid leukimia akut, tipe kanker yang menyasar darah serta tulang sumsum. Jenis kanker itu bisa berkembang cepat kecuali segera ditangani.

 

Bebas kanker

Balla kemudian dipindahkan ke kampus utama rumah sakit tersebut di hari yang sama. Dia mulai menjalani kemoterapi. Menurut para dokter, gejala leukemia Balla ditemukan pada waktu yang tepat. Usai menjalani satu bulan rawat inap, kondisi kesehatan Balla menunjukkan kemajuan. Balla mendapat transplantasi sumsum tulang belakang dari saudara lelakinya pada Desember 2018 dan mulai proses penyembuhan.

Kanker Balla muncul lagi pada Mei 2019. Tapi kondisinya kembali membaik setelah menjalani sesi kemoterapi. Kini Balla dinyatakan bebas kanker. Dia menggunakan kisahnya untuk mengingatkan orang-orang agar tak mengabaikan gejala penyakit yang tampaknya sepele.

"Aku telah belajar bahwa kita harus mendengarkan tubuh kita dan memeriksakannya," ujar Balla.

Sementara menurut dr Aaron Gerds, onkolog dari Cleveland Clinic, jenis kanker yang dialami Balla sangat berbahaya. "Itu disebut akut karena jika tidak segera diobati bisa menyebabkan kematian dalam hitungan minggu atau hari."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya