Liputan6.com, Jakarta Otoritas kesehatan Filipina telah mengonfirmasi dua kasus polio yang terjadi di wilayahnya pada pekan lalu. Pemerintah setempat pun meminta orangtua membawa buah hati di bawah lima tahun ke pusat kesehatan untuk mendapatkan imunisasi polio.
"Kami mendesak orangtua dengan anak di bawah lima tahun, petugas kesehatan, dan kepala eksekutif setempat untuk mengambil bagian dalam vaksinasi polio," kata Sekretaris Kementerian Kesehatan Filipina Francisco Duque III seperti yang dikutip dari laman Time.
Baca Juga
Hingga saat ini tidak ada obat untuk penyakit polio. Satu-satunya cara bisa dicegah dengan imunisasi seperti disampaikan WHO.
Advertisement
Pencegahan utama dengan melakukan vaksinasi wajib sejak anak 3 sampai 5 bulan. Di Indonesia, pemberian vaksin polio dilakukan dengan dua cara ditetes dan disuntik.
"Untuk mencegah penyakit dari orang ke orang, vaksinasi itu ampuh seratus persen," kata Sri Rezeki dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Kuningan Jakarta pada Senin (30/9/2019).
Â
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Mengenal Penyakit Polio
Polio merupakan penyakit virus yang menular. Tidak seperti virus lain yang menggunakan perantara untuk menginfeksi penderitanya, penyakit ini menular langsung. Penyebarannya bisa melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
"Berbeda dengan coronavirus (penyakit pernapasan akut) dari ludah. Beda dengan polio ini bisa dari makanan minuman yang tercemar (virus polio), " jelas Sri.
Dia juga menekankan bahwa perlu kesadaran dari setiap orangtua agar membawa buah hatinya divaksin, sehingga mendapatkan imun secara bersamaan.Â
Selain vaksin sesuai anjuran pemerintah, Sri mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri sendiri.
"Untuk mencegah yang pertama dari kebersihan kita sendiri. Jangan lupa cuci tangan, karena orang Indonesia cuci tangan setelah makan, harusnya sebelum makan cuci tangan," tambahnya kembali.
Pada balita yang belum mendapatkan vaksinasi, polio akan sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Kondisi terparah yang dapat terjadi adalah penderita bisa mengalami kesulitan bernapas, kelumpuhan, hingga kematian seperti dikutip Klikdokter.
Â
Â
Penulis : Eflien AnggelienÂ
Advertisement