Jelang Akhir Masa Jabatan, Menkes Nila Sampaikan Pesan Khusus

Menjelang akhir masa jabatan, Menkes Nila menyampaikan pesan khusus.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Okt 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2019, 16:00 WIB
Ekspresi Menkes Nila Moeloek Usai Lakukan Pertemuan di KPK
Nila Moeloek di akhir masa jabatan sebagai Menteri Kesehatan RI. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang akhir masa jabatan, Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat. Nila mengungkapkan bahwa tindakan pencegahan penyakit secara dini perlu gencar disosialisasikan. 

"Kita harus terus melakukan pencegahan secara dini dan promotif. Cara ini akan mengubah kesadaran masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan," ucap Nila usai konferensi pers Launching Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Jumat (18/10/2019).

"Tanpa kesehatan yang baik, kita tidak bisa beraktivitas secara produktif."

Nila juga mengingatkan masyarakat untuk memperbanyak makan sayur dan buah. Selain itu, perlu cek kesehatan secara berkala.

"Artinya, tidak sekadar, 'mari makan sehat sayur dan buah' tapi juga cek kesehatan berkala karena penyakit tidak menular bisa saja meningkat, seperti diabetes," lanjut Nila

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Jalin Kerjasama yang Baik

Menkes Nila
Dalam konferensi pers di Kemnterian Kesehatan pada Jumat (18/10/2019), Menkes Nila menyampaikan, kerjasama yang baik lintas sektor dapat membuat penurunan stunting berhasil. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Wanita 70 tahun ini  juga berharap model pendekatan keluarga Indonesia Sehat dilaksanakan di tiap rumah.

"Setiap warga dan rumah mendapat sentuhan kesehatan. Caranya, para petugas atau tenaga kesehatan mampu menemukan sedini mungkin penyakit yang dialami warga lalu mengobatinya," tambahnya.

Menilik angka stunting yang menurun sebesar 27,67 persen pada tahun 2019, Kementerian Kesehatan tak bisa bergerak sendiri dalam menurunkannya. Perlu ada kerja sama  terus menerus dengan kementerian/lembaga lain.

"Enggak mungkin kita kerja sendiri. Stunting berhasil turun juga berkat kerjasama dengan kementerian/lembaga lain. Contohnya, kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyediakan akses air bersih," Nila menerangkan. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya