Soal Virus Corona, Jokowi: Ada Opsi Evakuasi WNI di Wuhan

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah tentu saja memiliki opsi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Berkaitan dengan Novel Coronavirus, Jokowi mengatakan untuk selalu berhati-hati.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Jan 2020, 15:52 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 15:52 WIB
Reaksi Jokowi Saat Dengar Penyidik KPK Disiram Air Keras-Jakarta- Angga Yuniar-20170411
Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah tentu saja memiliki opsi evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan. Berkaitan dengan Novel Coronavirus, Jokowi mengatakan untuk selalu berhati-hati.

"Yang berkaitan dengan evakuasi WNI yang di Wuhan dan 15 kota lain yang di-lock, tentu saja pemerintah memiliki opsi evakuasi. Tapi sekali lagi, kota-kota itu masih dikunci," kata Jokowi yang ditemui di Cimahi, Jawa Barat pada Rabu, 29 Januari 2020.

Yang terpenting, lanjut Jokowi, komunikasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dengan mahasiwa di Wuhan terjalin dengan baik.

"Memang ini nanti dalam empat sampai lima (hari ke depan) urusan logistik," kata Jokowi.

Sebelumnya, wakil presiden Ma'ruf Amin juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan langkah evakuasi terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Kota Wuhan, China. Namun proses evakuasi menunggu sikap pemerintah China, mengingat kota tersebut masih diisolasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kendala evakuasi

Jokowi Umumkan Ibu Kota
Presiden Jokowi didampingi Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil memberikan keterangan pers rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Senin (26/8/2019). Lokasi Ibu Kota berada di wilayah Kabupaten Pejaman Penajam Pasar utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kaltim. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

"Sudah menyiapkan evakuasi itu, tetapi Wuhan ini menjadi daerah terisolir tak boleh masuk dan keluar, jadi semua masih menunggu sikap Tiongkok. Konsulat Amerika di sana juga belum bisa keluar, tim evakuasi dari Jepang juga sudah ngirim, tapi belum bisa masuk juga," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Meski demikian, Ma'ruf menegaskan pemerintah Indonesia tidak akan lepas tangan terkait wabah virus corona. Seluruh warga Indonesia yang berada di Wuhan tetap diperhatikan kondisinya, seperti dengan mengirimkan logistik dan pemantauan secara intensif.

"Kita terus perhatikan anak-anak kita di Wuhan, rata-rata mereka pelajar, kita terus bantu logistiknya," tutur Ma'ruf.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya