Terjangkit COVID-19, Direktur RS di Wuhan Meninggal Dunia

Direktur sebuah rumah sakit di Wuhan, Tiongkok meninggal usai terjangkit COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 19 Feb 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 08:00 WIB
Mengintip Penanganan Pasien Kritis Virus Corona
Dokter memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). China melaporkan 254 kematian baru dan lonjakan kasus virus corona sebanyak 15.152. (Chinatopix Via AP)

Liputan6.com, Jakarta COVID-19 kembali memakan korban jiwa seorang tenaga kesehatan. Kali ini, direktur sebuah rumah sakit di Wuhan, pusat penyebaran virus corona, meninggal dunia.

"Liu Zhiming, direktur Wuhan Wuchang Hospital, meninggal pukul 10.30 pagi ini setelah upaya resusitasi gagal," kata sebuah laporan di China Central Television seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa (18/2/2020).

Namun, masyarakat sempat mempertanyakan waktu meninggalnya Liu. Hal ini mengingat kejadian serupa juga pernah dialami oleh almarhum dokter Li Wenliang, seorang dokter yang pernah memperingatkan para dokter soal ancaman COVID-19 yang saat itu bahkan belum disebut 2019-nCoV.

Pada Senin malam, departemen propaganda Partai Komunis di Komisi Kesehatan Hubei menulis bahwa Liu telah meninggal. Namun, dalam unggahan berikutnya, dia dinyatakan masih hidup.

"Menurut kerabat Liu, rumah sakit masih mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya," tulis komisi tersebut dalam unggahan tersebut seperti dikutip dari Straits Times. Mereka menambahkan, informasi sebelumnya adalah salah.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Dipertanyakan Warganet

Petugas medis memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020).
Petugas medis memeriksa kondisi pasien kritis virus corona atau COVID-19 di Rumah Sakit Jinyintan, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (13/2/2020). (Chinatopix Via AP)

Kematian Liu ikut membuat media sosial Weibo berduka. Beberapa warganet Tiongkok menuding pemerintah tidak transparan mengingat adanya unggahan yang berbeda.

"Apakah semua orang lupa apa yang terjadi pada Li Wenliang? Mereka dengan mencoba paksa resusitasi setelah dia meninggal," tulis seorang pengguna Weibo menulis.

Warganet lain bahkan menyebutkan bahwa Liu sesungguhnya sudah meninggal pada Senin malam "tetapi beberapa orang kecanduan menyiksa mayat," tambah komentar warganet tersebut.

Dikutip dari Aljazeera, hingga 11 Februari, Chinese Centre for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa 1.7176 tenaga kesehatan terinfeksi virus. Straits Times mengabarkan bahwa pekan lalu, enam di antaranya meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya