BPJS Kesehatan dan IDI Salurkan APD ke Faskes yang Tangani COVID-19

BPJS Kesehatan dan IDI salurkan APD ke beberapa faskes yang tangani Corona COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2020, 09:00 WIB
BPJS Kesehatan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) bekerjasama dengan IDI dan Republika di Kantor PB IDI, Jakarta pada Selasa (24/3/2020). (Dok Humas BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta BPJS Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyalurkan bantuan berupa Alat Perlindungan Diri (APD) ke para tenaga medis rumah sakit yang menangani Corona COVID-19. Beberapa rumah sakit yang menerima APD tersebut, yaitu RSAL Mintohardjo, RS Pelni, dan RS Said Sukanto.

Ketiga rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan, bantuan APD hasil dari aksi penggalangan dana melalui Gerakan Gotong Royong Bantu Tenaga Kesehatan Cegah Corona (GEBAH CORONA).

Dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, GEBAH CORONA diprakarsai BPJS Kesehatan, IDI, dan salah satu media beberapa waktu lalu.

“Para tenaga medis sudah bekerja keras mempertaruhkan kesehatan. Bahkan nyawanya demi melindungi masyarakat. Saatnya kita bergerak juga melindungi tenaga medis," ujar Fachmi usai acara penyerahan bantuan APD di Kantor Pengurus Besar (PB) IDI, Jakarta, ditulis Kamis (26/3/2020).

"Apalagi di tengah kondisi Corona, APD sulit dicari karena banyaknya kebutuhan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat mendukung kelancaran para tenaga medis dalam menjalankan tugasnya.

 

Wujud Kepedulian

BPJS Kesehatan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD) bekerjasama dengan IDI dan Republika di Kantor PB IDI, Jakarta pada Selasa (24/3/2020). (Dok Humas BPJS Kesehatan)

APD yang disalurkan berupa masker bedah, baju pelindung medis, baju APD lengkap, hand sanitizer, dan kipas disinfektan. Seluruh bantuan juga akan didistribusikan kepada para tenaga medis rumah sakit yang bertugas di lapangan.

Selain APD, BPJS Kesehatan menyalurkan donasi tambahan yang berasal dari penggalangan dana sukarela karyawan BPJS Kesehatan.

“Gotong royong bersama ini wujud kepedulian kami terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga medis yang bertugas melayani masyarakat. Mudah-mudahan langkah ini bisa menginspirasi masyarakat luas dan instansi lainnya untuk turut bergerak mendukung kerja tenaga medis,” ucap Fachmi.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih mengapresiasi adanya bantuan APD ini."Bantuan APD selanjutnya akan didistribusikan kepada ketiga rumah sakit tersebut (RSAL Mintohardjo, RS Pelni, RS Said Sukanto)," ujar Daeng.

Tak Mudah Rawat Pasien

Mengintip Ruang Isolasi Pasien Virus Corona di RSUP Persahabatan
Pengunjung melintasi ruang isolasi pasien virus corona atau COVID-19 di Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (4/3/2020). Saat ini RSUP Persahabatan tengah menangani 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan dari potensi terpapar virus corona. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Direktur Utama RSAL Mintohardjo Wiweka menambahkan, APD sangat membantu tenaga medis selama melayani pasien Corona. Apalagi merawat pasien di ruang isolasi yang harus mengenakan APD.

"Kami mengapresiasi dukungan kepada PB IDI dan berbagai pihak yang telah ikut berkontribusi (bantuan APD). Penyebaran virus Corona ini harus dikendalikan agar virus tidak meluas ke wilayah yang fasilitas kesehatannya minim sarana prasarana. Mudah-mudahan wabah virus corona ini dapat segera berlalu," kata Wiweka.

Hal serupa juga diungkapkan, Direktur Utama RS Pelni Dewi F Fitriana. Bekerja merawat pasien yang diisolasi bukanlah perkara mudah.

"Terlebih lagi jumlah pasien yang memerlukan isolasi terus bertambah. Karena itulah kami terus mengubah sebagian ruangan di RS Pelni menjadi ruang isolasi," terangnya.

Di sisi lain, Kepala RS Said Sukanto Rusdianto menyampaikan, pihaknya sudah bersiap-siap mendirikan posko penanganan khusus untuk kasus Corona.

"Kasus virus Corona ini seperti bola salju, makin lama makin banyak. Meski kami sudah mengantisipasinya, namun kebutuhan alat medis terus bertambah," tambah Rusdianto.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya