Aplikasi Berbagi Video Batasi Konten Terkait COVID-19 yang Bertentangan dengan WHO

YouTube mulai melarang konten yang bertentangan langsung dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 25 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Youtube
Ilustrasi Youtube (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta YouTube mulai melarang konten yang bertentangan langsung dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Segala isu tentang COVID-19 yang tidak sesuai WHO akan dibatasi.

Perusahaan yang dimiliki Google ini juga mengumumkan bahwa mereka akan menghapus video teori konspirasi yang mengatakan bahwa COVID-19 secara langsung terkait dengan layanan sel 5G.

"Segala sesuatu yang bertentangan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia adalah pelanggaran terhadap kebijakan Youtube," kata Kepala eksekutif, Susan Wojcicki seperti dikutip New York Post.

"Jadi orang-orang yang berkata, 'Ambil vitamin C, ambil kunyit, kami akan menyembuhkan Anda,' itu adalah contoh hal-hal yang akan menjadi pelanggaran kebijakan kami," tambahnya kepada CNN.

Wojcicki juga menambahkan bahwa dalam kondisi dunia saat ini, situs tersebut telah melihat peningkatan permintaan sebesar 75 persen untuk sumber baru yang kredibel.

Simak Video Berikut Ini:


Kebijakan Facebook

Youtube bukan satu-satunya situs yang mengambil langkah keras untuk membantu membendung aliran informasi yang salah.

Media Sosial Facebook juga telah mengumumkan kebijakan terkait COVID-19 minggu lalu. Kebijakan ini berupa pop up yang mengarahkan pengguna ke WHO.

Jika ada pengguna yang menonton konten palsu yang terkait dengan coronavirus, mereka akan menerima pop-up yang mendesak mereka untuk pergi ke situs web WHO.

Lanjutkan Membaca ↓

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya