Ilmuwan di Italia Klaim Temukan Kandidat Vaksin COVID-19 dari Antibodi Tikus

Para ilmuwan di dunia terus berupaya menghasilkan vaksin yang dapat mencegah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 11 Mei 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 12:00 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan di dunia terus berupaya menghasilkan vaksin yang dapat mencegah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Kini, sekelompok ilmuwan di Italia mengklaim tengah mengembangkan potensi vaksin virus corona dengan menumbuhkan antibodi pada tikus. Mereka berhasil menunjukkan bahwa antibodi tersebut bisa menghambat sel virus corona.

Menurut majalah Science Time, perusahaan farmasi lokal Takis menyebut, hasil tes di rumah sakit penyakit menular Spallazani Hospital menemukan kandidat vaksin tersebut mampu menetralikan virus pada sel-sel tubuh manusia.

Sementara itu CEO Luigi Aurisicchio berbicara pada kantor berita Italia ANSA, ini adalah pertama kalinya para peneliti menemukan cara menaklukkan virus penyebab COVID-19. Dan uji coba potensi vaksin tersebut pada manusia akan dimulai pada musim panas tahun ini.

"Menurut Spallazani Hospital, sejauh yang kita tahu, kita adalah yang pertama di dunia yang akan mendemonstrasikan langkah menetralkan virus corona dengan vaksin. Kami berharap ini bisa dilakukan pada manusia juga," ujar Aurisicchio, melansir laman New York Post.

 

Hanya Pilih 2 dari 5 Vaksin yang Dikembangkan

Para peneliti mengatakan, hasil tes yang mereka lakukan menunjukkan bahwa hanya dengan satu vaksin, tikus tersebut mengembangkan antobodi yang mampu memblok virus dalam tubuh manusia. Ilmuwan-ilmuwan itu mengembangkan lima vaksin berbeda dan memilih dua diantaranya yang menunjukkan hasil terbaik.

Kandidat vaksin tersebut menggunakan sebuah proses yang disebut elektroporasi (electroporation), suatu teknik menggunakan aliran listrik bertegangan tinggi yang membuat kulit lebih dapat ditembus untuk membantu masuk ke dalam sel dan memicu sistem imun.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya