Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar rencana pemberian vaksin COVID-19 dibuat secara rinci dan sedini mungkin.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Senin (28/9/2020).
Baca Juga
"Saya minta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detil, kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran di saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Advertisement
"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncanakan secara detil, seawal mungkin," kata Jokowi
Jokowi mengatakan, hal tersebut harus dilakukan agar apabila vaksin COVID-19 sudah tersedia, maka pelaksanaan atau implementasi di lapangan bisa segera dilakukan.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Persentase Kasus COVID-19 di Indonesia
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengungkapkan bahwa hingga kemarin, rata-rata kasus COVID-19 aktif di Indonesia mencapai 22,46 persen.
"Ini sedikit lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen," kata Jokowi. "Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi."
Selain itu, ia juga meminta agar rata-rata kematian akibat COVID-19 di Indonesia bisa ditekan, meski dibandingkan bulan lalu (4,33 persen), persentasenya menurun menjadi 3,77 persen.
"Kalau kita bandingkan dengan rata-rata kematian dunia, kita masih sedikit lebih tinggi karena rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi," katanya.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa rata-rata kesembuhan di Indonesia mencapai 73,76 persen. "Ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan kesembuhan dunia di angka 73,85."
Advertisement