Kontak dengan Pasien Positif COVID-19, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus Karantina Mandiri

Dirjen WHO mengonfirmasi bahwa ia menjalani karantina mandiri usai berkontak dengan seseorang yang dinyatakan positif COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Nov 2020, 08:46 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 08:46 WIB
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus harus melakukan isolasi mandiri usai dinyatakan sebagai kontak dari seorang yang dinyatakan positif COVID-19.

Dalam unggahan di Twitternya pada Senin (2/11/2020) WIB, Tedros mengonfirmasi hal tersebut.

"Saya telah teridentifikasi sebagai kontak dari seseorang yang dites positif COVID-19," kata Tedros. "Saya baik dan tanpa gejala tetapi harus karantina mandiri dalam beberapa hari, sejalan dengan protokol WHO, dan bekerja dari rumah."

"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi panduan kesehatan," ia menambahkan. Menurutnya, hal itu merupakan cara untuk memutus rantai penularan COVID-19, menekan virusnya, dan melindungi sistem kesehatan.

Sebelum menjalani karantina mandiri, pada Jumat lalu waktu Jenewa, Swiss, Tedros sempat mengikuti konferensi pers secara virtual. Dalam kegiatan tersebut, ia meminta agar masyarakat waspada terhadap efek jangka panjang dari infeksi COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

WHO Peringatkan Efek Jangka Panjang COVID-19

Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

Tedros mengatakan, pada beberapa kasus ditemukan kelelahan, batuk dan sesak napas, peradangan dan cedera pada organ seperti paru-paru dan jantung, hingga efek neurologis dan psikologis.

"Meskipun kami masih mempelajari tentang virus tersebut, yang jelas adalah bahwa ini bukan hanya virus yang membunuh seseorang," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi WHO.

Ia menyebut, beberapa orang akan benar-benar pulih namun prosesnya bisa terjadi dengan lambat.

"WHO akan terus melakukan lebih banyak penelitian untuk menetapkan standar perawatan terbaik untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi tersebut," katanya.

Pada konferensi pers yang sama, WHO juga mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Yunani dan Turki untuk memastikan perawatan medis darurat tetap tersedia pasca gempa bumi yang terjadi di kedua negara tersebut.

Infografis WHO Akui Kemungkinan Penularan Covid-19 via Udara

Infografis WHO Akui Kemungkinan Penularan Covid-19 via Udara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis WHO Akui Kemungkinan Penularan Covid-19 via Udara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya