Bupati Situbondo yang Meninggal karena COVID-19 Punya Hipertensi, Ini Kaitannya

Hipertensi, penyakit Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, paling banyak diidap pasien Virus Corona COVID-19

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Nov 2020, 10:11 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 09:56 WIB
Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi penyakit penyerta kematian akibat Virus Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia (Gambar oleh Thomas H. dari Pixabay)

Liputan6.com, Situbondo - Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, meninggal dunia setelah berjuang melawan COVID-19 selama tiga hari. Dadang pun diketahui memiliki riwayat hipertensi.

Terkait penyakit hipertensi yang diidap Dadang Wigiarto, disampaikan Sekda Syaifullah yang mengabarkan kesehatan Bupati Situbondo sempat drop karena tekanan darah turun di angka 97 dan 62 pada Rabu, 25 November 2020.

"Bapak bupati memiliki riwayat hipertensi," kata Syaifullah dikutip dari situs Antara pada Jumat, 28 November 2020.

Dari grafis yang tercantum di situs covid19.go.id, penyakit hipertensi seperti yang diidap Dadang Wigiarto menempati urutan pertama penyakit penyerta pasien positif COVID-19.

Dengan kata lain, sebanyak 50,2 persen pasien yang terkonfirmasi positif terpapar Corona memiliki riwayat hipertensi.

Pun dengan pasien Virus Corona yang dirawat maupun yang menjalani isolasi mandiri, diketahui 1,1 persen adalah pengidap hipertensi.

Sementara untuk pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh, 37,3 persen di antaranya adalah pasien hipertensi. Di urutan berikutnya adalah diabetes melitus (DM), penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronis.

Dan, yang meninggal karena terpapar Virus Corona baru atau SARS-CoV-2 penyebab COVID-19, 11,8 persen di antaranya adalah orang dengan riwayat hipertensi.

 

Kata WHO Soal Hipertensi dan Kematian karena Virus Corona COVID-19

Pada Hari Hipertensi Sedunia di bulan Oktober 2020, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan bahaya penyakit ini meski saat ini masih dalam situasi pandemi Corona.

Tedros pun menyebut bahwa orang dengan hipertensi berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, kerusakan ginjal, stroke, serta penyakit parah dan kematian akibat COVID-19.

Hanya saja, kata dia, secara global diketahui bahwa sembilan dari 10 orang dengan hipertensi tidak mengontrolnya. Dan, dua dari lima orang dengan hipertensi bahkan tidak tahu mereka mengidapnya.

"Saya adalah salah satu dari 1,13 miliar orang di dunia yang hidup dengan hipertensi," kata Tedros.

"Saya memiliki akses ke perawatan medis yang baik. Namun banyak orang lain yang hidup dengan hipertensi tidak seberuntung itu," ujarnya.

Infografis COVID-19

INFOGRAFIS: Perbandingan Kapasitas Testing Covid-19 Negara ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Perbandingan Kapasitas Testing Covid-19 Negara ASEAN (Liputan6.com / Abdillah)

Simak Video Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya