Tips Kendalikan Rasa Gugup saat Dekat Orang yang Ditaksir

Anda pasti merasakan bagaimana gugupnya ketika dekat dengan orang yang Anda sukai?

oleh Melly Febrida diperbarui 03 Jan 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi naksir, gebetan
Ilustrasi naksir, gebetan (Gambar oleh aliceabc0 dari Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Dari mata turun ke hati. Itulah ungkapan yang pas untuk seseorang yang naksir usai pandangan pertama. Tapi kenapa ya, kalau dekat dengan orang yang kita sukai jantung jadi berdebar-debar dan mendadak gugup?

Anda pasti merasakan bagaimana gugupnya ketika dekat dengan orang yang Anda sukai? Ketika hati Anda tertusuk panah Cupid, batin Anda seakan diguncang angin puyuh yang membuat membanjirnya hormon yang mengalir ke tubuh dan otak.

Dr Stuart Farrimond, seorang dokter yang juga penulis kesehatan buku bestseller menjelaskan sensasi tertariknya seseorang dengan lawan jenis sama dengan ketakutan seseorang saat menonton film horor.

Rasa takut yang ditimbulkan oleh film tersebut akan memperkuat perasaan Anda.

“Biasanya dimulai dengan saling memandang. Jantung berdebar kencang layaknya tekanan hormon fight or flight , adrenalin, berdebar-debar di dalam darah. Pupil mata membesar, rambut berdiri tegak, pipi memerah, dan telapak tangan menjadi berkeringat,” kata Farrimond dalam buku The Science of Living.

Menurutnya, perubahan juga terjadi pada otak saat bertemu dengan orang yang ditaksir, pikiran menjadi terkunci dalam keadaan mode darurat.

Otak memasuki mode yang membuat Anda merasa tidak dapat berpikir jernih. Yang membuat Anda gugup dan canggung, sampai orang yang Anda taksir mungkin melihat Anda aneh.

“Saat Anda tertarik pada seseorang, otak Anda langsung beraksi, menerangi konstelasi tanda perubahan tubuh,” ujar Farrimond.

 

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Tarik Napas Dalam-Dalam

Untuk mengatasi situasi seperti ini, Farrimond bilang Anda bisa mencoba dengan menarik napas dalam-dalam dan lambat, sehingga meyakinkan otak tidak ada bahaya yang terjadi.

“Anda dapat menghentikan getaran dengan melatih jalur otak untuk menyadari bahwa ancaman itu tidak berbahaya. Salah satu cara paling sederhana adalah menarik napas dalam-dalam, tarik napas selama empat detik, tahan selama empat detik, lalu buang napas selama empat detik,” jelas Farrimond.

Tidak seperti detak jantung dan tekanan darah, yang di luar kendali kesadaran Anda, lanjut Farrimond, pernapasan menuruti keinginan Anda. Dengan memaksa paru-paru mengembang dan berkontraksi perlahan, pesan yang meyakinkan diteruskan ke amigdala, menenangkan Anda.

Infografis

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya