Tekan Kasus Aktif Corona, Doni Monardo Minta Daerah Sediakan Posko COVID-19

Tekan kasus aktif Corona, Doni Monardo minta daerah menyediakan Posko COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Jan 2021, 17:39 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2021, 12:00 WIB
Doni Monardo
Di Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (29/12/2020), Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo sampaikan WNI atau WNA yang ingin karantina di hotel lain yang telah ditentukan pemerintah, biaya ditanggung bersangkutan. (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Untuk menekan kasus aktif Corona, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah menyediakan Posko COVID-19. Posko COVID-19 diharapkan dapat diaktifkan.

Adanya Posko COVID-19 untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan di tingkat kelurahan hingga mencakup RT dan RW. Apabila hal itu dapat dilakukan, maka kasus aktif yang selama ini selalu meningkat dapat ditekan kembali.

"Jadi, mohon berkenan pada Tahun Anggaran Baru, Bapak dan Ibu Bupati, Wali Kota juga Gubernur bisa mengalokasikan dana untuk tersedianya Posko COVID-19," ujar Doni dalam Rapat Rencana Sosialisasi Program Vaksinasi Tahun 2021 di Jakarta, Selasa (5/1/2021).

"Mulai dari tingkat provinsi sampai paling tidak tingkat kelurahan. Ya, syukur kalau anggarannya cukup bisa sampai tingkat RT dan RW."

Perlunya ketersediaan Posko COVID-19 di daerah, lanjut Doni, dilatarbelakangi ada perubahan perilaku masyarakat. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan sudah mulai berkurang.

"Ini yang menjadi penyebab angka kasus COVID-19 kembali naik di sejumlah daerah," lanjutnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Pantauan Penurunan Protokol Kesehatan

Operasi Yustisi Penerapan Protokol COVID-19
Seorang pelanggar menyapu jalanan saat terjaring Operasi Yustisi Protokol COVID-19 di Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Operasi itu untuk menegakan penerapan protokol kesehatan, terutama dalam penggunaan masker guna menekan penyebaran virus corona. (merdeka.com/Arie Basuki)

Doni menjelaskan, data mengenai penurunan kedisiplinan masyarakat terkait protokol kesehatan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak menghindari kerumunan diperoleh dari hasil monitoring di beberapa daerah oleh tim dengan jumlah ribuan orang.

Hasil dari monitoring lapangan juga dapat dipantau oleh Pemerintah Daerah melalui situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 maupun Dashboard Bersatu Lawan COVID-19.

"Sudah ratusan juga orang yang telah dipantau oleh para pelapor. Jumlahnya mencapai ribuan orang," imbuh Doni melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Sebagaimana laporan Satgas COVID-19 beberapa waktu silam, kasus aktif secara nasional berada pada angka 14,26 persen. Situasi ini mengalami penurunan selama dua bulan terakhir.

Angka kasus harian aktif dilaporkan ada 772.103 orang yang terpapar COVID-19. Sementara itu, angka kesembuhan pada 82,77 persen.

Kesembuhan juga mengalami penurunan dibandingkan pada periode dua bulan yang lalu.


Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik

Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya