Liputan6.com, Jakarta Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit, ada yang sudah terisi 100 persen. Artinya, rumah sakit yang bersangkutan tidak mampu lagi menampung pasien COVID-19.
Di DKI Jakarta, Doni mencontohkan, saat ini ketersediaan kapasitas tempat tidur pasien COVID-19 di rumah sakit untuk ruang isolasi sudah masuk di angka 87 persen. Total seluruh tempat tidur ruang isolasi di DKI ada sekitar 7.700 bed di 98 RS Rujukan COVID-19 di Jakarta.
Advertisement
Untuk ruang ICU pasien COVID-19 di rumah sakit Jakarta berada di atas 80 persen.
"Kalau enggak salah sudah masuk di posisi 84 persen pada sore kemarin," ujar Doni di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 7 Januari 2021.
"Padahal pada periode bulan Mei 2020, jumlah tempat tidur ICU di DKI kurang dari 600 bed. Sekarang sudah ditambah menjadi sekitar 962 bed dan ditambah terus oleh Bapak Menteri Kesehatan sebelumnya dan yang baru."
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, kata Doni, menugaskan seluruh rumah sakit untuk menambah kapasitas ICU dan isolasi pasien COVID-19 sekitar 30 persen dari kapasitas semula.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Kapasitas Tempat Tidur COVID-19 Ada yang Terisi 100 Persen
Di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta memiliki lebih dari 10.000 bed, baik untuk perawatan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan bergejala sedang juga ringan.
"Beberapa rumah sakit ada yang sudah terisi 100 pasien. Tentunya, kalau sudah 100 persen itu tidak bisa lagi menampung pasien," tambah Doni yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Sehingga ada beberapa warga juga masyarakat, temen-temen yang meminta bantuan pada Saya (mencarikan tempat tidur COVID-19 yang masih tersedia). Akhirnya, harus kami alihkan ke tempat lain, termasuk ke Wisma Atlet."
Di Wisma Atlet sendiri menampung tidak hanya warga DKI saja, melainkan 15 sampai 20 persen pasien berasal dari luar DKI, terutama wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek).
Salah satu upaya mengurangi terpaparnya COVID-19, skrining diperlukan. Masyarakat bisa menjalani pemeriksaan antigen ketika sudah ada gejala atau belum ada gejala. Apabila hasil tes antigen positif, maka dilanjutkan dengan tes PCR.
"Kalau ternyata positif, harus ada langkah-langkah, mulai isolasi mandiri di rumah. Kalau di rumah mungkin tidak layak untuk isolasi mandiri, pemerintah telah menyiapkan fasilitas hotel juga sejumlah fasilitas isolasi mandiri," kata Doni.
"Karena kalau isolasi mandiri di rumah belum tentu memenuhi standar dan akan berisiko menularkan virus Corona kepada anggota keluarga lain."
Advertisement