Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy kagum usai mempraktikkan GeNose COVID-19, hasilnya keluar hanya dalam waktu 50 detik. GeNose C-19 merupakan alat deteksi COVID-19 alat deteksi virus Corona melalui embusan napas.
Pendeteksi virus Corona ini karya akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. GeNose C-19 termasuk alat skrining cepat, bukan alat diagnosis COVID-19.
Advertisement
Melihat alat GeNose C-19, Muhadjir langsung mempraktikkan cara penggunannya. Caranya, menghirup napas dua kali. Kemudian diembuskan melalui pipa kantong plastik khusus.
Lalu pipa tersebut dipasang ke lubang pada alat GeNose. Proses skrining pun berjalan, sebagaimana yang bisa dilihat di layar monitor. Hasilnya keluar dalam 50 detik, terpampang negatif COVID-19.
Muhadjir pun terkesan karena proses skrining GeNose cepat sekali. Ia mengatakan, karya-karya insan akademisi dapat menjadi semangat yang memicu anak bangsa untuk menciptakan inovasi dan pengabdian untuk bangsa Indonesia.
"Temuan dari putra-putra terbaik, insan-insan akademis pencipta, pengabdi di lingkungan perguruan tinggi kita yang memiliki semangat untuk melakukan penciptaan dan pengabdian patut diapresiasi dan kita dukung," ujarnya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, ditulis Minggu (10/1/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
GeNose C-19 Bisa Dipakai sampai 100.000 Kali
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro Menristek menyampaikan, GeNose C-19 telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember 2020.
GeNose memiliki keunggulan, yakni kemudahan pengambilan sampel, kecepatan hasil, dan biayanya yang terbilang murah. Harga satu unit GeNose paling mahal Rp62 juta dan bisa dipakai sampai 100.000 kali.
Setelah itu, alat pendeteksi virus Corona ini hanya memerlukan perbaikan sedikit dan dikalibrasi secara singkat.
"Kalau dilakukan untuk rapid tes orang per orang, misalnya, perkiraan kisaran sekali tes Rp15.000-20.000, plus biaya kantong plastik, dan jasa dokter. Diperkirakan di bawah Rp50 ribu," jelas Bambang melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Advertisement