Genap Setahun Corona, Kapan COVID-19 Enyah dari Indonesia?

Genap setahun Corona pada 2 Maret, kapan COVID-19 hengkang dari Indonesia?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Mar 2021, 11:30 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 11:30 WIB
Pekerja dan Pemilik Toko di Mal Jalani Vaksinisasi COVID-19
Seorang pria mengikuti vaksinasi gelombang II pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ballroom Novotel Tangerang, pada Senin,(1/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut digelar Dinas Kesehatan Kota Tangerang. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Genap setahun Corona di Indonesia pada hari ini, 2 Maret 2021. Pertanyaan-pertanyaan seperti, 'Kapan COVID-19 berakhir? Kapan kita bebas dari virus Corona? Kapan kita bisa hidup normal seperti hari-hari sebelum pandemi melanda?' masih menjadi perbincangan yang tiada henti.

Salah satu langkah melawan COVID-19 yang kini tengah dilakukan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia adalah program vaksinasi.

Ketercapaian kekebalan kelompok (herd immunity) dengan vaksinasi, kata pejabat penyakit menular Amerika Serikat Anthony Fauci, memvaksinasi 70-85 persen populasi akan memungkinkan situasi kembali ke keadaan normal (bebas dari COVID-19).

Bloomberg pun menganalisis Indonesia butuh waktu 10 tahun mencapai herd immunity dari COVID-19. Analisis dari perhitungan Bloomberg melalui Bloomberg Vaccine COVID-19 Tracker Global Distribution. Lantas apakah kita akan butuh waktu selama ini?

"Sah-sah saja Bloomberg menyimpulkan seperti itu. Namun, harus dicerna dengan baik, maksudnya apa. Apakah konteks yang dimaksud hilang total (eradikasi)? Kalau hilang total, akan susah," ujar Ketua Terpilih Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dedi Supratman kepada Health Liputan6.com lewat sambungan telepon, ditulis Selasa (2/3/2021).

"Target kita sebenarnya (COVID-19) terkendali. Ini pun sangat tergantung dengan progam vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Sekarang semua negara sedang berlomba-lomba menyediakan vaksin demi memvaksinasi 70-85 persen penduduknya."

Apabila ketersediaan vaksin COVID-19 untuk 70-85 persen penduduk Indonesia terpenuhi, seharusnya vaksinasi juga berjalan lebih baik. Upaya ini harus seiring dengan penerapan protokol kesehatan.

"Saya percaya, kalau proses vaksinasi berjalan dengan baik, mencapai target 70-85 persen. Ditambah dengan protokol kesehatan dilakukan baik serta vaksin tersedia, Saya kira (COVID-19) lebih cepat terkendali," imbuh Dedi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Sulit Targetkan COVID-19 untuk Hilang Total

PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang
Pejalan kaki melintasi mural bertemakan Imbauan Protokol Kesehatan Covid-19 di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Gubernur DKI Anies Baswedan kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi hingga 8 November 2020. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Jika menargetkan COVID-19 di Indonesia hilang total, menurut Dedi Supratman, sekali lagi tetap akan sulit. Bukan hanya sulit bagi Indonesia, negara-negara lain juga bernasib serupa. Ini karena yang namanya virus penyebab penyakit bisa saja tetap ada.

"Kalau habis hilang total (COVID-19) akan susah. Pengalaman yang Saya amati dari beberapa penyakit lain, untuk kasus sampai hilang total benar-benar susah. Enggak hanya di Indonesia saja yang total hilang susah, negara-negara lain akan sama juga," katanya.

"Yang penting sekarang, bagaimana memastikan COVID-19 terkendali. Fasilitas kesehatan kita juga harus siap menghadapi (ketersediaan sarana prasarana, sistem pelayanan kesehatan yang memadai)."

Harapan dari COVID-19 terkendali, masyarakat bisa kembali bekerja dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Senada dengan Dedi, Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban pernah menyampaikan, target bebas COVID-19 yang sepenuhnya COVID-19 hilang mungkin tidak bisa.

Namun, target yang menyasar lebih kepada situasi endemik--penyebaran penyakit dalam suatu daerah atau kelompok populasi tertentu--kemungkinan bisa terjadi.

"Dengan catatan, eradikasi mungkin semua dunia juga tidak bisa. Namun, kalau targetnya pandemi hilang, kemudian menjadi endemik di sini. Artinya, penyebaran virus Corona ada di tempat lain, sementara di sini enggak ada," jelas Zubairi saat dialog Bersatu Melawan COVID-19 pada Senin, 8 Februari 2021.

"Atau bisa juga sekali-sekali muncul di beberapa tempat. Nah, itu skenarionya yang paling mungkin ke arah ke sana."

Yakinkah Indonesia Merdeka dari COVID-19 17 Agustus 2021?

PSBB Transisi Jakarta, Kuliner Nasi Kapau Senen Layani Makan di Tempat
Suasana warung nasi kapau di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/10/2020). Pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali ke fase transisi disambut baik oleh para pelaku usaha kuliner karena pengunjung dapat kembali bersantap di tempat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Berbeda dengan Bloomberg, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menargetkan, Indonesia bisa mengendalikan COVID-19 pada saat perayaan Hari Kemerdekaan, tepat 17 Agustus 2021 mendatang.

"Target kita adalah pada perayaan 17 Agustus yang akan datang, kita bebas dari COVID-19. Artinya, COVID-19 betul-betul dalam posisi bisa dikendalikan," kata Doni saat membuka Rapat Koordinasi Satgas COVID-19 pada Minggu, 14 Februari 2021.

Terkait pernyataan Doni, Dedi Supratman menilai dari dua sisi. Pertama, sebagai motivasi kepada publik. Kedua, dari sisi keilmiahan.

"Target 17 Agustus, ya bolehlah pejabat negara untuk memotivasi publik. Tapi rasanya sih akan susah. Kaitannya juga kan vaksinasi gotong royong. Vaksinnya sendiri belum dapat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," jelasnya.

"Vaksin gotong royong jelas beda dari vaksin program pemerintah (Sinovac, AstraZeneca, Novavax, Pfizer). Intinya, izin EUA dari vaksin gotong royong (kerjasama Moderna dan Sinopharm) akan lama keluarnya, sehingga akan susah rasanya untuk menargetkan 17 Agustus kita merdeka COVID-19."

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya