Mengalami Gagal Jantung, Presiden Tanzania John Magufuli Meninggal Dunia

Sebelum meninggal, Presiden Tanzania John Magufuli dikenal dunia internasional dengan pernyataannya yang kontroversial tentang COVID-19 selama pandemi

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 18 Mar 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2021, 09:00 WIB
20151209-Presiden Negara Ini Turun ke Jalan Bantu Warga Punguti Sampah-Tanzania
Presiden Tanzania, John Magufuli ikut ambil bagian bersama ratusan warga dalam operasi pembersihan umum di kota utama Dar es Salaam, Rabu (9/12). Ini merupakan bagian dari acara untuk menggantikan perayaan hari kemerdekaan. (DANIEL HAYDUK/AFP)

Liputan6.com, Dodoma - Presiden Tanzania John Magufuli meninggal dunia akibat gagal jantung pada Rabu waktu setempat. Pria yang tutup usia di umur 61 tahun itu dikenal sebagai pemimpin negara yang skeptis terhadap COVID-19.

"Presiden tercinta kita meninggal pada pukul 6 sore, malam ini," kata Wakil Presiden Tanzania Samia Suluhu.

Suluhu mengatakan bahwa Magufuli meninggal di sebuah rumah sakit di Dar es Salaam saat dalam perawatan. Ia mengungkapkan bahwa penyebab meninggalnya adalah gagal jantung yang sudah lama diidapnya.

"Semua bendera akan dikibarkan setengah tiang selama 14 hari. Itu adalah berita yang menyedihkan. Presiden telah menderita penyakit ini selama 10 tahun terakhir," kata Suluhu dikutip dari AP News pada Kamis (18/2/2021).

Mengutip The Guardian, sejak 27 Februari tahun ini Magufuli dilaporkan tidak terlihat di depan publik. Pihak oposisi megatakan bahwa dia terkena COVID-19.

Pemimpin oposisi Tanzania Tundu Lissu mengklaim kepada BBC bahwa Magafuli sedang sakit kritis di sebuah rumah sakit di Kenya, usai terkena COVID-19. Pejabat pemerintah sendiri membantah adanya kabar yang menyebutkan kondisi kesehatan Magufuli sedang buruk.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Jadi Kontroversi Saat Pandemi

20151209-Presiden Negara Ini Turun ke Jalan Bantu Warga Punguti Sampah-Tanzania
Presiden Tanzania John Magufuli menerima ucapan selamat dari Presiden Rwanda Paul Kagame saat upacara pelantikan di Dar es Salaam, 5 November 2015. Magufuli adalah presiden ke-5 Tanzania sejak negara itu merdeka dari Inggris tahun 1961 (DANIEL HAYDUK/AFP)

Selama pandemi, Magafuli dikenal kerap melontarkan pernyataan kontroversial seputar virus corona. Ia sering membantah penyakit itu telah menyebar di Tanzania, serta mengklaim bahwa vaksin berbahaya. Dia juga menyarankan agar orang berdoa dan menghirup uap herbal.

Meski didesak World Health Organization (WHO), Tanzania belum menerbitkan data seputar kasus COVID-19 sejak Mei 2020, di mana hanya ada 509 kasus. Tidak diketahui apakah ada program pemeriksaan di sana, dan pejabat kesehatan dilarang berbicara soal COVID-19.

Namun menurut Kedutaan Besar Amerika Serikat, jumlah orang yang meninggal dengan gejala masalah pernapasan meningkat di awal bulan ini.

John Magufuli sendiri terpilih menjadi presiden Tanzania pada 2015, dan kembali menang di Pemilu 2020, di mana lawannya saat itu adalah Tundu Lissu. Karena khawatir akan keselamatannya, Lissu pun pindah ke Belgia usai pemungutan suara.

John Pombe Magufuli lahir pada 29 Oktober 1959 di Chato, Tanzania. Dia memperoleh gelar sarjana di bidang matematika dan kimia di University of Dar es Salaam pada 1988, dan pada 2009, memperoleh doktor di bidang kimia dari universitas yang sama.

Selama bertahun-tahun, Magufuli menjadi guru sekolah menengah dan ahli kimia di serikat koperasi petani, sebelum terjun ke dunia politik sebagai anggota parlemen yang mewakili Chato di Majelis Nasional.


Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya