Tambah Ketersediaan, 16 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

Kehadiran bahan baku vaksin Sinovac pada Kamis, 25 Maret 2021 ini menambah ketersediaan stok guna mendukung program vaksinasi COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 25 Mar 2021, 17:39 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2021, 17:39 WIB
Tambah Ketersediaan, 16 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Sembilan envirotainer berisi 16 juta bulk (bahan baku) vaksin Sinovac yang diterbangkan dari China menggunakan pesawat Garuda Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten.

Liputan6.com, Jakarta Sembilan envirotainer berisi 16 juta bulk (bahan baku) vaksin Sinovac yang diterbangkan dari China menggunakan pesawat Garuda Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten. Kehadiran bahan baku vaksin pada Kamis, 25 Maret 2021 ini menambah ketersediaan stok guna mendukung program vaksinasi COVID-19.

Jumlah vaksin Sinovac yang datang tersebut setara dengan nilai pabean (CIF) sebesar USD 101.003.080.

“Perkiraaan fasilitas fiskal yang diberikan oleh Pemerintah, sebesar 255 miliar rupiah, yang terdiri dari bea masuk, PPN impor, dan PPH pasal 22 impor. Selain fasilitas fiskal tersebut, juga diberikan percepatan pengeluaran barang atas importasi vaksin COVID-19,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono di Bandara Soekarno Hatta.

Usai tiba di Indonesia, bahan baku vaksin Sinovac itu segera dibawa ke BioFarma Bandung, Jawa Barat. Untuk membawa 16 juta bulk vaksin dibutuhkan tiga truk.

Bahan baku vaksin Sinovac ini selanjutnya bakal diproduksi oleh BioFarma untuk menjadi vaksin jadi yang bakal digunakan penduduk Indonesia. Sehingga upaya kita mencapai herd immunity bakal berjalan lancar bila stok vaksin tersedia.

 

6 Juta Orang di RI Sudah Divaksin COVID-19

Vaksinasi Covid-19 Nakes Lansia Tahap Pertama
Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 di Puskesmas Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (9/2/2021). Vaksinasi Sinovac yang dilakukan secara paralel untuk tenaga kesehatan di atas 60 tahun dilakukan karena mereka rentan tertular virus Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Dante juga menyampaikan bahwa sudah enam juta orang menerima vaksin COVID-19. Lalu, setengah diantaraya alias tiga juga sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19. Target sasaran pun tak cuma di kota-kota besar melainkan juga sudah menyasar ke kota-kota kecil.

"Presiden Joko Widodo kemarin menyaksikan vaksinasi massal di Kecamatan Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara, salah satu wilayah terpencil di Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 9.400 orang. Di sana, ditargetkan setiap harinya 100 orang masyarakat divaksinasi, dimulai dari petugas layanan publik, petani, dan pedagang pasar,” jelas Dante.

Vaksianasi COVID-19 merupakan salah satu intervensi guna menyelamatkan masyarakat di tengah pandemi. Percepatan vaksinasi perlu dilakukan agar tercipta kekebalan kelompok.

“Karena itu penting untuk mempercepat program vaksinasi pemerintah agar segera dapatmencapai kekebalan kelompok sebagai salah satu kunci untuk kita dapat segera keluar dari pandemi," katanya.

"Bagi yang sudah divaksinasi, jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan3M dengan disiplin sampai kita benar-benar mencapai kekebalan kelompok dan terbebas daripandemi,” tutup Dante.

 

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya