Liputan6.com, Jakarta Imunisasi pada anak berguna untuk mencegah berbagai penyakit yang sudah bisa dicegah dengan vaksin. Maka dari itu, orangtua pun diimbau untuk tetap membawa buah hatinya untuk mendapatkan vaksinasi rutin.
Namun, bagaimana jika seorang anak memiliki riwayat penyakit bawaan tertentu seperti penyakit jantung atau masalah pada paru?
Baca Juga
Profesor Soedjatmiko, dokter spesialis anak dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization mengatakan, vaksin bertujuan merangsang kekebalan tubuh pada sel darah putih dan sistem kekebalan.
Advertisement
"Jadi anak yang sakit jantung tidak ada masalah, asal sakit jantungnya dalam keadaan stabil, dalam keadaan minum obat, tidak sesak," ujarnya dalam dialog virtual ditulis Sabtu (24/4/2021).
"Mau penyakit dalam apapun kalau dia fungsinya masih normal, artinya dia masih bisa melakukan aktivitas, minum obat, saya kira (imunisasi) tetap boleh diberikan," ujarnya.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Risiko Jika Tidak Lakukan Imunisasi
Menurut Soedjatmiko, apabila seorang anak tidak diimunisasi secara lengkap, risiko ketika terserang penyakit-penyakit seperti campak, difteri, tuberkulosis, atau pertusis pun akan menjadi lebih berat.
"Bisa dirawat di rumah sakit lebih lama, bahkan bisa cacat kalau sembuh, atau meninggal," kata Soedjatmiko.
Namun, Soedjatmiko mengatakan bahwa seseorang yang sudah diimunisasi masih memiliki risiko terkena penyakit tersebut. "Yang sudah divaksinasi masih bisa terkena, tapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya.
Maka dari itu, Soedjatmiko pun menegaskan bahwa imunisasi anak tetaplah penting meskipun saat ini kita berada di masa pandemi COVID-19.
"Kalau tidak bisa kena sakit berat, cacat, dan kematian. Bisa terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) atau outbreak, wabah bersama-sama dengan COVID. Betapa akan repotnya itu semua," ujarnya.
Advertisement