Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa hingga kini cakupan vaksinasi lansia masih rendah. Baru 2,5 juta lansia yang menerima dosis pertama.
Hal tersebut diungkapkannya dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan pada Jumat (30/4/2021).
Baca Juga
“Untuk lansia selalu kami ingatkan untuk kita semua mendorong, membantu, mengajak para lansia untuk segera mendapatkan vaksinasi karena hingga hari ini baru 2,5 juta lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama,” kata Nadia.
Advertisement
“Artinya ini baru kurang lebih 12 persen dari target kita sebanyak 21,5 juta,” lanjutnya.
Menurutnya, sudah berbagai macam upaya dikerahkan untuk menyukseskan program vaksinasi lansia ini termasuk melakukan pelayanan pintu ke pintu dengan mendatangi panti-panti. Pihaknya juga bekerja sama dengan swasta dan mendorong aparat desa atau kelurahan untuk menyusun jadwal pelayanan vaksinasi lansia.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan menunjukkan baru tujuh persen lansia atau sekitar 1,5 juta lansia yang menerima dosis kedua.
Simak Juga Video Berikut
Stok Terbatas, Tren Vaksinasi Sempat Turun
Nadia juga memaparkan bahwa pada Maret, tren vaksinasi harian sempat mengalami penurunan. Menurutnya, hal ini merupakan imbas dari terbatasnya stok vaksin untuk bulan April.
“Tetapi kita lihat bahwa tren harian vaksinasi kita masih berkisar antara 300 ribu jadi penurunannya tidak terlalu banyak kemarin kita upayakan 500 ribu per hari,” terangnya.
Kendati demikian, Nadia juga menyampaikan bahwa pada Jumat siang, telah datang stok vaksin Sinovac sebanyak enam juta dosis. Ia menambahkan bahwa Indonesia juga sudah menerima kedatangan vaksin Sinopharm.
Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi
Advertisement