Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta agar dilakukan genome sequencing terhadap para pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang positif COVID-19.
Hal itu disampaikan Menko PMKdalam rapat koordinasi antisipasi arus balik dari Pulau Sumatera bersama para Kapolda, TNI, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB pada Selasa (18/5/2021).
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK mengatakan bahwa ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, seperti terkait kedatangan PMI di Kepulauan Riau (Kepri), yang sebanyak 170 orang dinyatakan positif COVID-19.
Advertisement
"Untuk Kepri ini perlu dilakukan tindak lanjut karena PMI yang datang kebanyakan memang dari Malaysia dan di sana banyak ditemukan varian baru," ujarnya.
"Jadi saya minta kita harus lakukan genome sequencing supaya kita tahu apakah yang di Kepri itu varian baru atau bukan," kata Menko PMK seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Health Liputan6.com.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pencegahan Varian Baru COVID-19
Dalam rapat tersebut, dilaporkan bahwa di Provinsi Sumatera Utara, ditemukan 33 PMI yang terkonfirmasi positif COVID-19, meski sebelumnya telah mengantungi surat keterangan bebas virus corona dari Malaysia.
Namun usai dilakukan isolasi dan pemeriksaan ulang di Tanah Air, PMI tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona.
"Inilah pentingnya dilakukan genome sequencing. Mereka yang dari luar negeri harus kita antisipasi karena fokus kita ke pencegahan varian baru seperti ada dari Afrika, Inggris, ataupun India," kata Muhadjir.
Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengatakan bahwa PMI yang masuk seperti melalui Kepri akan ditindaklanjuti.
"Orang-orang yang masuk dari Malaysia yang positif langsung dilakukan genome sequencing saja. Saya sudah instruksikan itu ke Litbangkes bahwa semua yang positif itu supaya terus kita pantau," katanya.
Advertisement