Liputan6.com, Jakarta - Rachmawati Kekeyi Putri Cantika menggemparkan dunia maya dengan penampilan baru. Beauty vlogger asal Nganjuk tersebut diketahui habis melakukan filler hidung.
Hidung Kekeyi pun terlihat lebih mancung. Alhasil, pujian datang bertubi-tubi kepada perempuan 26 tahun yang biasa dirisak (bully) karena tingkahnya yang nyeleneh.
Dari unggahan di Instagram pribadinya, filler hidung yang berhasil mengubah penampilan Kekeyi dilakukan di Klinik Kecantikan Athena, Surabaya, yang diketahui didirikan dr Richard Lee.
Advertisement
Filler termasuk operasi plastik?
Filler di bagian hidung kayak Kekeyi, menurut dr Arif Rahmat Muharram, M Ked Klin SpBP-RE, tidak bisa disebut sebagai operasi plastik.Â
Arif, menjelaskan, di dunia estetika (estetik) dikenal yang namanya Piramida Estetik. Di bagian bawah adalah hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat. Agak atas lagi, mengharuskan seseorang mengeluarkan uang untuk beli skincare atau produk perawatan kulit.Â
"Mulai naik lagi, ada di level injeksi kayak botoks (botox) dan filler. Lebih naik lagi, ada medical spa kayak pakai frekuensi radio, terus yang paling atas adalah operasi plastik," kata Arif saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Jumat, 4 Juni 2021.Â
"Kalau untuk injeksi filler, tidak bisa disebut sebagai operasi plastik karena itu masuknya Non-invasive. Kira-kira di level piramida itu setengah-setengah, lah. Masih ada langkah berikutnya," Arif menambahkan.
Simak Video Berikut Ini
Filler di Hidung seperti Kekeyi Tahan Berapa Lama
Arif yang seorang Dokter Spesialis Bedah Plastik, Rekonstruksi, dan Estetika dari D'Elegance Surgery Clinic, Jakarta, menjelaskan, filler memiliki jenis bermacam-macam.Â
Awam biasa menyebutnya kental banget, agak kental, dan ada yang encer atau permanen. Menurut Arif, tergantung lokasi injeksinya.
 Untuk daerah kelopak mata, kayak mata panda atau mata hitam, Arif biasanya pakai yang lebih encer, dan itu bisa bertahan enam bulan.
"Kalau di hidung mungkin enam bulan sampai satu tahun, tergantung," kata Arif.Â
"Ada berapa macam pabrik yang memproduksi dari filler, tergantung kita pakai yang mana. Rata-rata enam bulan sampai satu tahun perlu di-injeksi lagi," Arif menambahkan.
Filler jika diartikan adalah mengisi. Di dunia estetika, kata Arif, seorang pasien mesti tahu kapan harus mengisi dan kapan harus mengurangi.Â
"Sedangkan kalau filler itu mengisi, berarti yang kurang dinaikin," katanya.Â
Sementara itu, filler ada yang diketahui menggunakan badan pasien sendiri (Autologous) atau di-sintesis di pabrik.Â
"Kalau Autologous, kami biasanya bedah plastik, pakai dari lemak pasien," ujarnya.
Â
Advertisement
Kapan Pakai Filler yang Autologus dan yang Sintesis Pabrik?
Perlu diketahui bahwa operasi menggunakan lemak tubuh sendiri memiliki sejumlah risiko. Arif, mengatakan, ada risiko bius dan hasil dari lemak itu tidak bisa diprediksi.
"Rata-rata 20 hingga 30 persen bisa diserap tubuh," katanya.
Akan tetapi Autologus sangat baik untuk mengisi ukuran yang sangat besar, seperti mungkin pipi yang agak ambles.Â
"Kalau kita isi dengan cairan filler atau yang buatan pabrik itu terlalu banyak, maka lebih baik menggunakan lemak," Arif menjelaskan.
"Atau untuk bentuk payudara, isi payudara kita lebih prefer, bahkan lebih sarankan pakai lemak," katanya.
Pada kondisi apa menggunakan filler sintetis?
Filler yang tidak menggunakan lemak pasien sendiri biasanya digunakan untuk mengoreksi yang kecil, seperti hidung.
Dan, yang kedua kalau semisalnya pasiennya ragu. Sebab, filler jenis ini bisa diserap atau hilang.
"Karena hasilnya sementara, kalau tidak suka, dia masih bisa hilang. Kalau lemak, hidup di dalam. Sekali masuk enggak bisa keluar," katanya.
"Kalau masih ragu, masih pemula, atau yang dutnya masih sedikit karena operasi lebih mahal, itu lebih baik filler,"Â Arif menekankan.
Â
Filler Terasa Mahal Ketika...
Cuma, lanjut Arif, filler baru terasa mahal karena tidak bisa tahan lama, perlu diulang berkali-kali.
"Jadi nggak terasa kayak keluar duit 300 ribu, 300 ribu, 300 ribu," katanya.
"Kalau operasi, dia keluar duit sekali, tapi bertahan 10 sampai 15 tahun karena dia hidup di dalam situ," Arif menekankan.
Â
Advertisement