Kepala dan Tubuh Kena Semen Basah, Bocah 7 Tahun di AS Mengalami Luka Bakar

Anak itu mengalami luka bakar di kepala dan tubuhnya usai terkena semen basah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jun 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2021, 20:00 WIB
Mesin pengaduk semen
Ilustrasi mesin pengaduk semen. (Sumber publicdomainpictures.net)

Liputan6.com, Jakarta Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun secara tidak sengaja terkena semen basah di kepala dan tubuhnya. Namun, kejadian itu membuat kulitnya mengalami luka bakar.

Dalam laporan kasus di The Journal of Emergency Medicine pada 2 Juni lalu, diketahui bocah di Amerika Serikat (AS) itu sedang bermain-main di dekat anggota keluarga yang sedang mencampur dan menuang semen di mesin pengolah semen.

Saat semen basah mengenai seluruh tubuh dan kepala anak itu, tak lama kemudian dia mengalami rasa sakit yang membakar. Kulitnya juga menjadi merah.

Dikutip dari Live Science, Selasa (22/6/2021), anak itu pun lalu dibawa ke fasilitas kesehatan. Petugas lalu membersihkan kulitnya dengan zat organik polietilen glikol.

Anak itu lalu dibawa ke Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, untuk mengevaluasi apakah luka bakarnya membutuhkan perawatan lanjutan atau tidak.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Luka Bakar Tingkat Pertama

Para penulis laporan dari Vanderbilt mencatat, anak laki-laki itu mengalami luka bakar tingkat pertama di kepala, leher, dan tubuhnya. Mereka juga menemukan campuran semen belum sepenuhnya terangkat dan partikelnya masih terlihat menempel di kulit dan rambutnya.

Para dokter mengatakan, semen basah ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama di kulit karena dapat menyebabkan luka bakar kimia yang parah.

Evaluasi oleh dokter spesialis luka bakar pun memutuskan bahwa anak ini tidak membutuhkan perawatan lebih lanjut.

"Untungnya, pasien yang terlibat dalam kasus ini didekontaminasi cukup awal dan tidak diperlukan intervensi bedah," tulis para dokter.

National Capital Poison Center mencatat, semen sebagian besar terdiri dari senyawa kalsium oksida, yang saat tercampur dengan air menjadi sangat basa, yang berarti memiliki pH tinggi.

Dalam skala pH 0 sampai 14, jika pH terlalu rendah maka suatu zat dinyatakan asam, maka pH tinggi bersifat basa. Semen basah bisa memiliki pH hingga 14.

 

Bahaya Terpapar Semen Basah

Berkontak dengan semen basah memang tidak serta merta menyebabkan luka bakar kimia. Namun apabila seseorang berkontak lama dengan bahan itu, atau mereka tertinggal lama di kulit, maka bisa menyebabkan luka bakar.

Para penulis mencatat, waktu rata-rata antara paparan semen basah dan tanda-tanda luka bakar adalah enam jam.

"Semen basah seringkali merupakan penyebab luka bakar alkali yang kurang dikenali," kata para dokter di laporan itu. Mereka menambahkan, kasus luka ini sering terlihat pada orang dewasa yang memang bekerja dengan semen.

Pada anak-anak, luka bakar akibat semen basah dilaporkan jarang terjadi. Penulis laporan pun menyebut bahwa kejadian ini tidak biasa.

Penulis laporan mengatakan, perawatan jika terkena semen basah dilakukan dengan mencuci kulit dengan banyak air.

Dokter terkadang menggunakan larutan lain, termasuk polietilen glikol, untuk mencuci kulit. Namun tidak ada bukti bahwa ini adalah alternatif yang lebih baik daripada air. Apabila luka bakar parah, pasien mungkin memerlukan pembedahan.

Dalam kejadian ini, bocah tersebut pun dilaporkan boleh keluar dari rumah sakit dan sudah dinyatakan sembuh total.

Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak

Infografis  Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Waspada 5 Gejala Covid-19 pada Anak. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya