Singapura Tak Tutup Kemungkinan Juga Berikan Vaksin Booster untuk Masyarakat

Pemberian Vaksin booster atau vaksin ketiga guna melawan COVID-19 akan dilaksanakan di Singapura

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Agu 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2021, 20:00 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Vaksin COVID-19 Pfizer Inc and BioNTech dipotret di Rumah Sakit Anak Rady, San Diego, California, Amerika Serikat, 15 Desember 2020. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer telah mendapat otorisasi darurat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Meksiko. (ARIANA DREHSLER/AFP)

Liputan6.com, Singapura - Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung pada Kamis, 19 Agustus 2021, mengatakan, Singapura sangat mungkin memberikan vaksin booster. Menurut Ong, individu dengan kekebalan tubuh yang sangat lemah perlu mendapatkan dosis ketiga vaksin Corona.

Pasien yang tengah menjalani pengobatan kanker, pasien transplantasi, pasien dengan terapi imunosupresif, dan pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani dialisis masuk kategori populasi rentan yang diizinkan memeroleh vaksin booster.

"Karena kondisi mereka, orang-orang ini bereaksi jauh lebih sedikit terhadap vaksinasi. Bahkan, setelah memeroleh dua dosis vaksin, mereka tidak dapat menghasilkan antibodi yang banyak atau mengaktifkan mekanisme yang diperlukan untuk melawan virus Corona," kata Ong. Itu alasan vaksin booster diperlukan.

Dikutip dari situs Channel News Asia pada Jumat, 20 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan bahwa Komite Ahli Vaksinasi COVID-19 akan segera membut rekomendasi mengenai hal tersebut.

 


Sekelompok Orang Butuh Vaksin Booster

MOH, melanjutkan, melihat kebutuhan untuk meningkatkan respons imunitas dari individu yang memiliki respons imunitas yang lebih lemah terhadap vaksinasi meskipun telah memeroleh vaksin penuh menjadi alasan kuat vaksin booster diperlukan.

Selain kelompok individu yang disebut Ong Ye Kung, Direktur Layanan Medis MOH, Kenneth Mak, mengatakan, individu yang memiliki peningkatan risiko terkena infeksi bahkan setelah vaksinasi butuh vaksin booster.

"Misalnya orang-orang yang mungkin belum memiliki respons imun yang memadai terhadap dua dosis penuh, atau mereka yang antibodinya berkurang setelah vaksinasi, perlu peningkatan respons imun dengan vaksin booster guna memberikan perlindungan lebih lanjut," katanya.

 


Tercetusnya Pemberian Vaksin Booster

Rencana tersebut tercetus setelah Associate Professor Mak pada Jumat, 6 Agustus 2021 mengatakan bahwa komite ahli sedang mendiskusikan perlu tidaknya pemberian vaksin booster COVID-19 kepada kelompok rentan, seperti orang lanjut usia (lansia), pekerja yang rentan kayak tenaga kesehatan, atau kepada masyarakat umum.

MOH mengatakan bahwa sebagian besar populasi di Singapura telah divaksinasi. Pihaknya berencana untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat terus terlindungi dengan baik dari virus Corona penyebab COVID-19, serta varian baru yang bermunculan.

"Komite Ahli Vaksinasi COVID-19 telah meninjau dan memantau data lokal dan luar negeri tentang vaksin booster, dan sedang mengembangkan rekomendasi tentang strategi booster Singapura," katanya.

Ong Ye Kung pada 8 Juli 2021 sempat mengatakan bahwa uji coba pemberian vaksin booster akan dimulai sekitar Tahun Baru Imlek 2022.


Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya