Liputan6.com, Jakarta - Siapapun berpotensi berada dalam hubungan yang tidak sehat, termasuk sahabat kita sendiri. Sebagai sahabat yang baik, kita pun enggan melihat mereka terus-menerus terluka.
"Banyak orang berpikir bahwa hubungan yang tak sehat termasuk abusive relationship hanyalah dari segi fisik, padahal sebenarnya abusive relationship sebenarnya tentang kekuasaan dan kontrol," ujar direktur Love is Respect, Angela Lee dikutip Bustle pada Minggu, (26/9/21).
Baca Juga
Angela menjelaskan, salah satu kriteria dari abusive relationship ialah terus menghubungi tanpa henti hingga membuat Anda merasa bersalah saat tidak membalas. Anda pun bahkan akhirnya meminta maaf karena merasa memiliki perasaan bersalah tersebut.
Advertisement
"Apa pun yang mengambil kendali dan hak seseorang atau menempatkan mereka di bawah kekuasaan termasuk dalam kategori abusive," kata Angela.
Terlebih, semakin lama seseorang menghabiskan waktunya dengan orang yang manipulatif, maka semakin sulit untuk mengetahui cara mengintervensi dan keluar dari hubungan tersebut.
Namun penting untuk mengingat pula bahwa meskipun ingin melepaskan sahabat Anda dari pasangannya yang abusive, ingatlah bahwa Anda melakukan itu karena benar-benar peduli. Bukan dengan menghina pasangan sahabat dan memperkeruh suasana.
"Dukung mereka ketika mereka siap untuk mengambil tindakan, tetapi jangan memaksa. Beritahu mereka tentang kekhawatiran Anda, tapi jangan terlalu cepat memaksakan," ujar terapis pernikahan dan keluarga, Amelia Peck.
Artinya, penting untuk memahami cara yang tepat saat memberi tahu sahabat mengenai hubungannya. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan.
1. Jadilah sahabat yang suportif
Memberitahukan hal-hal sederhana tentang sahabat mungkin hal yang mudah. Namun akan berbeda jika berbicara tentang hubungan pribadinya. Hal tersebut dinilai menjadi lebih sulit.
"Jika ingin memberitahukan hal-hal yang sensitif, jadilah sosok yang suportif. Ketika Anda melihat tanda-tanda gaslighting, katakanlah pendapat Anda dengan cara yang baik," ujar Amelia.
Amelia menjelaskan, salah satu dampak terburuk dari gaslighting adalah seseorang akan kehilangan kepercayaan tentang dirinya sendiri. Bahkan mempertanyakan persepsi mereka tentang apa yang terjadi.
Terlebih, seseorang bahkan bisa tidak sadar ketika mereka sedang mengalami gaslighting. Korban gaslighting biasanya akan terus-menerus merasa bahwa mereka menjadi sumber masalah dalam hubungan.
"Mulailah menjelaskan pada sahabat Anda lewat contoh-contoh yang terjadi, kemudian tanyakan pendapat mereka. Dari situ Anda bisa lebih merespons pendapat dan pikiran mereka, tentu dengan cara yang baik," ujar Amelia.
2. Luangkan waktu lebih banyak
Ketika melihat sahabat lebih sering menangis karena pasangannya, maka meluangkan waktu lebih banyak untuknya dinilai dapat menjadi cara yang tepat.
"Cari waktu yang baik untuk ngobrol, sebaiknya dilakukan secara langsung dalam suasana yang nyaman. Melalui telepon atau saat Anda memiliki waktu dan privasi untuk berbicara secara gamblang dengannya," ujar Amelia.
Menurut Amelia, jika sahabat berada pada hubungan yang tidak baik dan Anda memberitahunya dengan cara yang kurang baik, pesan pun bisa tidak tersampaikan dengan tepat.
3. Jangan menghakimi
Menjadikan diri Anda sebagai orang yang aman dan tidak menghakimi untuk diajak berbicara dapat memungkinkan sahabat untuk datang pada Anda suatu hari ketika ia siap untuk meninggalkan hubungan tersebut.
"Sahabat yang suportif dapat membantu memulihkan kekuatan Anda. Ini bisa sangat membantu untuk mengekspresikan dukungan dan kepedulian terhadap mereka bahkan jika mereka tidak setuju dengan apa yang,” kata Amelia.
Amelia menyarankan Anda untuk lebih banyak bersabar dalam menghadapi kondisi yang sulit ini. Meskipun Anda mungkin melihat banyak red flags dan merasa geram, pahamilah bahwa melepaskan diri dari hubungan seperti itu tidaklah mudah.
Advertisement