Jubir Reisa: Gejala Post COVID-19 Kadang Tidak Menyenangkan tapi Bisa Diobati

Penyintas COVID-19 dapat mengalami Syndrom Pasca COVID-19 (post COVID-19). Gejala secara spesifik pada sistem pernapasan berupa batuk, rasa tidak nyaman di dada hingga penurunan kapasitas paru.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Okt 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2021, 15:00 WIB
Olahraga Saat Pandemi Corona
Seorang pria bersepeda selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Kendati Kawasan Senayan pun juga diterapkan PSBB, warga bisa tetap berolahraga di Komplek Gelora Bung Karno (GBK). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bagi para penyintas COVID-19, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro memberikan tips sehat agar tetap fit. Terlebih lagi data sampai akhir September 2021, lebih dari 4 juta orang yang sembuh dari COVID-19 di Indonesia.

"Kepada para penyintas, tetap memantau dan membangun kembali kesehatan tubuh dengan cara makan sehat, rajin berolahraga, dan tetap taat protokol kesehatan (prokes)," pesan Reisa saat memberikan keterangan pers pada Jumat, 1 Oktober 2021.

Reisa Broto Asmoro juga memahami, penyintas COVID-19 dapat mengalami Syndrom Pasca COVID-19 (post COVID-19). Gejala secara spesifik pada sistem pernapasan berupa batuk, rasa tidak nyaman di dada hingga penurunan kapasitas paru.

“Apabila masih ada gejala, langsung konsul ke dokter. Post COVID-19 memang tidak menyenangkan tapi bisa diobati," terangnya.

"Kalau sesak napas, mudah letih, batuk, diare masih terjadi setelah empat minggu sembuh dari COVID-19, maka perlu diantisipasi timbulnya Syndrom Pasca COVID-19 (post COVID-19)."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Tetap Aktif Bergerak Selama Pandemi COVID-19

FOTO: Berlatih Taekwondo Saat Pandemi COVID-19
Murid Taekwondo Indonesia Manroe Club mengikuti latihan rutin di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Senin (16/8/2021). Pelatih atau Saboeum Manroe Club Erwin (45) mengatakan perguruan taekwondo itu biasa berlatih di GOR Matraman dan Cempaka Putih. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Terkait olahraga dalam masa pandemi COVID-19, dokter spesialis kedokteran olahraga Angelica Angguna mengatakan, kita harus tetap bergerak aktif. Bergerak aktif menjadi salah satu bentuk self-care atau kepedulian diri.

Dalam sesi Press Launch Anlene Actifit 3x dan Anlene Gold 5x pada Selasa, 3 Agustus 2021, Angelica memberikan tips menjaga tubuh agar bergerak aktif.

Pertama, mulai dari olahraga ringan. Melakukan kegiatan fisik yang berlebihan tidak memberikan dampak yang baik.

“Kuncinya mulai dari yang ringan-ringan dulu saja. Jangan langsung ngoyo mau langsung yang cepat. Bisa dimulai dari jalan, lompat, ataupun senam sambil duduk,” ujar Angelica.

Kedua, cari olahraga yang disukai. Ini dapat membantu kita menikmati proses ketika melakukan olahraga. Sehingga, tubuh akan terbiasa dan tidak menjadikan olahraga sebagai beban ketika melakukannya.

“Pilih jenis olahraga yang disukai sesuai preferensi masing-masing. Pilih yang bisa kita nikmati, jadi bisa membuat kita bahagia. Mulai sedikit demi sedikit, biar tubuh kita juga terbiasa,” imbuh Angelica.

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym

Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Cara Cegah Covid-19 Saat Berolahraga di Gym. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya