2 Tes untuk Cegah Terjadinya Penyakit Ginjal Kronis Sejak Dini

Penyakit ginjal kronis dapat dicegah sedini mungkin dengan melakukan dua tes

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Nov 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 07:00 WIB
ilustrasi ginjal Image by mohamed Hassan from Pixabay.
ilustrasi ginjal Image by mohamed Hassan from Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta - Ginjal adalah organ tubuh yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi membuang produk limbah dalam tubuh. Namun, berbagai penyakit seperti diabetes dan hipertensi dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit ginjal kronis.

Untuk itu, deteksi dini dan pengobatan penyakit ginjal kronis adalah kunci untuk mencegah penyakit ginjal berkembang menjadi gagal ginjal. Melansir kidney.org, beberapa tes sederhana dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit ginjal sejak dini.

Tes Protein dalam Urine

Tes protein dalam urine dapat dilakukan dengan Albumin to Creatinine Ratio (ACR). Tes ini memerkirakan jumlah albumin (protein yang larut dengan air) dalam urine.

Kelebihan jumlah protein dalam urine dapat mengartikan bahwa unit penyaringan ginjal telah rusak oleh penyakit. Satu hasil positif bisa jadi karena demam atau olahraga berat, jadi dokter akan memastikan kondisi pasien dengan tes ini dalam beberapa minggu.


Tes Kreatinin Darah

Tes kreatinin darah adalah tes yang dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal dalam menyaring darah dan urine. Dokter memeriksa kadar kreatinin atau produk limbah hasil metabolisme otot yang keluar bersama urine.

Tes ini dilakukan dengan data pendukung dari pasien seperti usia, ras, jenis kelamin, dan faktor lainnya, untuk menghitung laju filtrasi glomerulus (GFR).

GFR memberi tahu sebaik apa fungsi ginjal yang dimiliki.  Tes ini sangat penting bagi orang yang memiliki risiko tinggi mengalami penyakit ginjal kronis.

Faktor risiko yang membuat orang lebih rentan mengalami penyakit ginjal kronis adalah:

- Usia tua.

- Mengidap diabetes.

- Memiliki tekanan darah tinggi.

- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit ginjal kronis.

- Orang Afrika Amerika, Amerika Hispanik, Asia dan Kepulauan Pasifik atau Indian Amerika.

“Jika Anda termasuk salah satu dari kelompok ini atau berpikir Anda mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit ginjal, tanyakan kepada dokter Anda tentang tes,” mengutip kidney.org, Senin (1/11/2021).


Bisa Diobati Total?

Banyak penyakit ginjal dapat diobati dengan sukses. Kontrol yang cermat terhadap penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah penyakit ginjal atau mencegahnya memburuk.

Batu ginjal dan infeksi saluran kemih biasanya dapat diobati dengan sukses. Sayangnya, penyebab pasti dari beberapa penyakit ginjal masih belum diketahui dan pengobatan khusus belum tersedia.

Terkadang, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal, membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal. Mengobati tekanan darah tinggi dengan obat khusus yang disebut penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE) sering membantu memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis.

Banyak penelitian sedang dilakukan untuk menemukan pengobatan yang lebih efektif untuk semua kondisi yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis.

 


Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya