Setiap 5 Detik, 1 Orang Meninggal Akibat Diabetes

Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas edisi ke-10 menunjukkan setidaknya 1 dari 10 orang atau sebanyak 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 04 Des 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Des 2021, 08:00 WIB
Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Data International Diabetes Federation (IDF) Atlas edisi ke-10 menunjukkan setidaknya 1 dari 10 orang atau sebanyak 537 juta orang di dunia hidup dengan diabetes.

Apabila tidak ada intervensi, angka ini diproyeksikan akan meningkat, mencapai 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045. 

Data juga menunjukkan, diabetes melitus tipe-2 (DMT2) telah menyerang lebih dari 90 persen pasien di seluruh dunia. Penyakit ini juga telah menyebabkan 6,7 juta kematian pada 2021. Diperkirakan terdapat 1 orang meninggal setiap 5 detik akibat diabetes.

Di Indonesia, jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh tahun lalu.

Penyebab Peningkatan

Peningkatan jumlah pasien diabetes tipe-2 disebabkan faktor sosio-ekonomi, demografi, lingkungan, dan genetik. Beberapa pendorong utamanya adalah urbanisasi, populasi yang menua, berkurangnya aktivitas fisik, dan peningkatan jumlah masyarakat yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai upaya pencegahan dan pengendalian diabetes dan penyakit tidak menular lainnya sudah banyak dilakukan. Namun, masih ada jutaan orang dengan diabetes di seluruh dunia belum mendapatkan akses pengobatan diabetes yang tepat.

Keterbatasan akses pengobatan diabetes pada akhirnya menghadirkan banyak tantangan lainnya. Diperkirakan masih banyak orang dengan diabetes yang tidak terdiagnosis.

“Masih banyak juga orang dengan diabetes yang tidak terkontrol,” mengutip keterangan pers kolaborasi Kementerian Kesehatan dengan Novo Nordisk Kamis (2/12/2021).

Peran Insulin

Studi menunjukkan jumlah pasien diabetes dengan gula darah tak terkontrol terus meningkat secara mengkhawatirkan. Orang dengan DMT2 biasanya membutuhkan insulin ketika diet, olahraga, dan pengobatan antidiabetes oral masih tidak membantu mencapai gula darah yang ditargetkan.

Insulin adalah bagian dari manajemen diabetes dan bukanlah akhir dari hidup. Insulin akan membantu orang dengan diabetes untuk mengontrol gula darah agar mengurangi risiko komplikasi.

DMT2 adalah penyakit yang progresif, ini menyebabkan pankreas tidak mampu memenuhi kebutuhan insulin tubuh. Di sinilah insulin memegang peranan penting.

Mengelola diabetes dengan memastikan kontrol gula darah yang baik dan stabil akan mencegah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang dari diabetes dan membantu orang dengan diabetes untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini telah terbukti sejak insulin ditemukan 100 tahun yang lalu.

 

 

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan COVID-19

Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Penderita Diabetes Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya