Denada: Olahraga Kardio, Salah Satu Senjata Rahasia Lawan Kanker  

Kanker menurut Denada dapat dilawan dengan rutin berolahraga seperti olahraga kardio

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Feb 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Zumba
Ilustrasi zumba (dok. Pixabay.com/arembowski/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dan kematian karena kanker di Indonesia meningkat hingga 8,8 persen. Global Burden of Cancer Study memaparkan bahwa kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker serviks menjadi tiga jenis kanker yang paling umum diidap pasien.

Di tengah momen Hari Kanker Sedunia, Denada Tambunan, penyanyi sekaligus Brand Ambassador Zumba® di Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk berolahraga. Setidaknya dengan rutin olahraga kardio, dapat menjadi senjata dalam melawan penyakit kanker.

"Mereka yang telah didiagnosis menderita kanker mungkin akan merasa sulit untuk berolahraga, hal itu memang wajar. Tetapi, kita perlu sadar dan memahami bahwa olahraga secara teratur dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental dan emosi Anda,” kata Denada dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 23 Februari 2022.


Olahraga dan Lawan Kanker

Berdonasi Rambut di Bulan Peduli Kanker Payudara
Bagian rambut Iliana Maluenga dimasukkan ke dalam kantong plastik setelah dipotong dalam acara Bulan Peduli Kanker Payudara di sebuah mal di Caracas, Venezuela, Sabtu (16/10/2021). Rambut yang dipotong akan disumbangkan untuk membuat wig bagi pasien kanker. (AP Photo/Ariana Cubillos)

Cancer exercise trainer bersertifikat di Mayo Clinic Healthy Living Program, Sara Mansfield, M.S., mengatakan bahwa aktivitas fisik dapat membantu orang sebelum, selama, dan setelah perawatan kanker. Namun, seringkali keluarga maupun orang terdekat mendesak pengidap kanker untuk beristirahat. 

"Tetapi, itu dapat menyebabkan penurunan fungsional," katanya.

Perjalanan melawan kanker, kata Sara, memiliki kemungkinan besar membuat pasien menjadi lebih lemah dan lebih mudah lelah. Serta efek samping pengobatan yang membuat kegiatan fisik menjadi lebih sulit.  

Bagaimana juga dibutuhkan sejumlah aktivitas fisik untuk memelihara massa otot tanpa lemak dan memberikan rasa nyaman dan bahagia secara emosional.

Denada, mengatakan, kegiatan dan latihan fisik seperti Zumba bukan hanya dapat membantu pasien untuk melawan gejala-gejala yang timbul, tapi juga dapat memperbaiki kesejahteraan emosional pasien dan mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan yang lain, seperti misalnya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan osteoporosis.

Hal senada disampaikan psikologdari Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Jakarta (Himpsi Jaya), Dra. Tri Iswardani, M.Si, yang menyebut bahwa peningkatkan olahraga kardio bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan radiasi, bisa menjadi faktor dalam peningkatan kualitas hidup.

"Olahraga kardio bekerja melibatkan dua sistem yang berjalan bersama satu sama lain pada pasien kanker, yaitu jantung dan sistem peredaran darah serta sistem pernapasan," katanya.

 


Kata Penyintas Kanker

Covid-19 di Hong Kong Mulai Tak Terkendali
Orang-orang yang memakai masker berolahraga di sebuah taman di Hong Kong, Rabu (22/7/2020). Hong Kong menghadapi "tahap kritis" dalam perjuangannya melawan COVID-19, dan pemerintah sedang memperpanjang langkah-langkah baru untuk menjaga jarak sosial. (AP Photo/Kin Cheung)

Seorang penyintas kanker payudara dan pecinta Zumba® Evelyn Liem bercerita bahwa menjalani kemoterapi atau terapi radiasi memiliki cukup banyak efek samping bagi pasien.

Tetapi berdasarkan pengalamanya, dengan membuat perubahan sederhana dan adaptasi, tingkat kelelahan maupun efek samping dari kemoterapi dapat berkurang secara signifikan. 

"Pengobatan kanker yang aku jalani terasa lebih menyenangkan bersama Zumba®. Zumba® memberi harapan dan kekuatan untuk terus menjalani hidup karena aku merasakan bahagia setiap selesai mengikuti kelas," katanya.

"Gerakan menari dalam Zumba® serta musik yang digunakan mampu membuat aku terus bersemangat. Selain itu, mengikuti kelas Zumba® bersama teman-teman membantu meningkatkan aura positif yang memang diperlukan dalam perjuangan melawan kanker," Evelyn menambahkan. 

Tria pun menambahkan bahwa dengan melibatkan antara gerak dan lagu yang menyenangkan, Zumba® dapat meningkatkan suasana hati dan mempererat hubungan sosial bila dilakukan bersama-sama.

"Selain itu, Zumba® juga dapat menjaga pikiran tetap tajam, meningkatkan harga diri (self-esteem), meningkatkan keterampilan sosial, mengurangi kesepian, meringankan depresi, menurunkan kecemasan dan meningkatkan daya ingat," katanya. 

Menurut Sara Mansfield, M.S., pedoman aktivitas fisik untuk penderita kanker serupa dengan yang direkomendasikan untuk semua orang: 150 menit aktivitas intensitas sedang atau 75 menit aktivitas intensitas tinggi setiap minggunya.

Namun, setiap pasien diharuskan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang menanganinya.

"Zumba® merupakan olahraga yang menyenangkan karena suara musik yang lantang dan gerakan yang dinamis, kombinasi irama Internasional dan Latin menciptakan suasana layaknya berpesta. Sambil bersenang-senang, mereka juga membakar kalori dan meningkatkan fleksibilitas. Manfaat olahraga Zumba® bisa dirasakan setelah dilakukan secara rutin, jadi alangkah lebih baik apabila kita menjadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari," pungkas Denada

 

 


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya