[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: European CDC Klasifikasikan Subvarian BA.4 dan BA.5 Sebagai Variants of Concern

European CDC telah mengklasifikasikan subvarian BA.4 dan BA.5 sebagai variants of concern (VOC) pada 12 Mei 2022.

oleh Prof Tjandra Yoga Aditama diperbarui 14 Jun 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2022, 18:00 WIB
Omicron Belum Usai, Kini Muncul Mutasi Omicron BA.2
Belum selesai dengan varian Omicron, kini muncul mutasi dari varian tersebut bernama BA.2. (pexels/maksim goncharenok).

Liputan6.com, Jakarta - Temuan subvarian BA.4 dan BA.5 penyebab COVID-19 bermula di negara kita dari laporan 4 kasus di Bali, lalu ada tambahan 4 kasus lagi di Jakarta, sehingga total 8 orang.

Tadi malam, Juru Bucara Kementerian Kesehatan di TV nasional menyampaikan ada 12 kasus lagi yang sedang dianalisa. Dengan demikian, dalam beberapa hari sudah menjadi 20 dari yang awalnya 4 orang terindikasi terkena subvarian Omicron. Jumlah tersebut menunjukkan kenaikan 5 kali lipat.

Informasi tentang BA.4 dan BA.5 terbaru dari European CDC tadi malam menyebutkan:

  • pertama ditemukan di Afrika Selatan pada Januari dan Februar 2022
  • BA.4 and BA.5 adalah bagian dari Omicron clade (B.1.1.529).
  • ECDC meningkatkan klasifikasi BA.4 and BA.5 dari variants of interest menjadi variants of concern (VOC) pada 12 Mei 2022
  • diperkirakan akan menjadi dominan di Eropa dalam minggu-minggu mendatang
  • peningkatannya tergantung 2 faktor: 1) proteksi imunitas tergantung cakupan dan kapan waktu vaksinasi sebelumnya (untuk NaKes kita sudah di-booster lebih dari 6 bulan yang lalu), dan 2) landscape dari gelombang yang lalu
  • secara umum memang tidak ada bukti ini lebih parah, tetapi harus amat diwaspadai peningkatan hospitalisasi (dan ICU) pada mereka yang berusia di atas 60 atau 65 tahun
  • masih dikumpulkan data tentang efektifitas obat monoclonal antibodies (mAb) [pada BA.4 dan BA.5, tetapi sejauh ini nampaknya efeknya sedikit menurun atau tetap saja

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara/Mantan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit/Mantan KaBalitbangkes

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya