Inggris Setujui Vaksin Moderna Jenis Baru untuk Booster

Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan telah menyetujui vaksin Moderna untuk dosis booster dewasa "setelah ditemukan memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektivitas regulator Inggris".

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 16 Agu 2022, 09:05 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 09:05 WIB
Vaksin Covid-19 Moderna
Botol vaksin covid-19 moderna di RSUD Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (25/8/2021). Layanan vaksin Moderna di Jakarta diberikan untuk masyarakat yang tidak bisa menggunakan vaksin AstraZenecca dan Sinovac berdasarkan surat keterangan dari fasilitas kesehatan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Regulator obat Inggris telah memberi izin penggunaan versi terbaru vaksin Moderna untuk melawan virus Corona asli maupun Omicron. Izin tersebut telah dikeluarkan kemarin, Senin, 15 Agustus 2022. 

Dalam sebuah pernyataan, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) Inggris mengatakan telah menyetujui penggunaan vaksin Moderna untuk dosis booster dewasa setelah vaksin tersebut diketahui memenuhi standar keamanan, kualitas dan efektivitas regulator Inggris.

Vaksin terbaru Moderna ini menjadi vaksin COVID-19 "bivalen" pertama yang disetujui oleh regulator obat Inggris.

Kepala eksekutif MHRA June Raine mengatakan data dari uji klinis telah menunjukkan vaksin COVID-19 terbaru Moderna mendorong "respons kekebalan yang kuat" terhadap virus Corona asli dan Omicron. Selain itu, vaksin terbaru ini diyakini memberi perlindungan yang lebih "tajam" mengingat kondisi virus yang terus bermutasi. 

CEO Moderna Stephane Bancel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan biotek AS gembira dengan keputusan tersebut, izin bagi vaksin bivalen pertama yang mengandung perlindungan terhadap varian Omicron, dilansir ChannelnewsAsia.

Sementara vaksin telah membantu menurunkan rawat inap dan kematian akibat COVID-19, vaksin yang ada saat ini terutama ditujukan pada jenis varian yang lebih awal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Juli bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir, karena penyebaran subvarian Omicron dan pencabutan tindakan pengendalian.

Setengah dari vaksin Moderna, yang disebut Spikevax bivalent Original/Omicron, menargetkan virus asli 2020 dan setengahnya varian Omicron (BA.1).

Vaksin Bivalen

MHRA mengatakan vaksin Moderna yang diperbarui juga ditemukan menghasilkan "respons yang baik" terhadap dua subvarian Omicron, BA.4 dan BA.5, yang sebagian telah mendorong gelombang kasus baru penyakit ini di Eropa dan Amerika Serikat.

Vaksin Moderna terbaru ini disebut juga memiliki efek samping yang umumnya ringan, sama dengan suntikan vaksin Moderna sebelumnya.

Moderna mengatakan pada Juni bahwa vaksin "bivalen"-nya bekerja lebih baik terhadap Omicron dan virus aslinya dibandingkan dengan vaksin COVID-19 yang sebelumnya, yang disebut Spikevax.

Pengawas obat-obatan Uini Eropa mengatakan pada bulan itu mereka telah mulai meninjau vaksin Moderna baru.

Pelajari Juga Vaksin dari Pfizer-BioNTech

Agensi Eropa juga tengah mempelajari vaksin adaptasi tandingan Moderna yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, yang ditargetkan untuk mendapat persetujuan pada musim gugur tahun ini.

Vaksin COVID-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech itu dibuat untuk melindungi individu dari varian BA.4 dan BA.5.

Varian BA.4 dan BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan menyebar dengan cepat meskipun kekebalan populasi tinggi diberikan oleh gelombang dan vaksinasi sebelumnya.

Seperti varian Omicron lainnya, mereka cenderung memiliki perjalanan penyakit yang lebih ringan karena lebih sedikit menetap di paru-paru dan lebih banyak di saluran hidung bagian atas, menyebabkan gejala seperti demam, kelelahan, dan kehilangan penciuman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya