Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hari ini, Rabu 21 September 2022 ada penambahan kasus baru sebanyak 2.384.
Penambahan ini turut menambah akumulasi COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.415.328.
Baca Juga
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.991 sehingga akumulasinya menjadi 6.231.970.
Advertisement
Sayangnya, kasus meninggal juga terus bertambah. Hari ini penambahannya sebanyak 18 sehingga akumulasinya menjadi 157.948.
Sedangkan, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 625 sehingga akumulasinya menjadi 25.410.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 70.320 dan suspek sebanyak 4.217.
5 Provinsi Penyumbang Kasus Baru Terbanyak
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di lima provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta hari ini melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 974 dan sembuh 800 orang.
- Jawa Barat menyusul di angka 450 kasus baru dan 813 pasien telah sembuh.
- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 231 kasus positif baru dan 209 orang telah sembuh.
- Banten 231 kasus baru dan 746 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19.
- Jawa Tengah 106 kasus baru dan 155 sembuh.
Capaian Vaksinasi Hari Ini
Data Satgas COVID-19 juga menunjukkan penambahan capaian vaksinasi per 21 September 2022. Penambahan terjadi pada vaksinasi dosis pertama, kedua, booster pertama, dan booster kedua dengan rincian sebagai berikut:
- Vaksinasi dosis pertama hari ini menunjukkan penambahan sebanyak 27.235 sehingga akumulasinya menjadi 204.388.537.
- Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 26.706 sehingga akumulasinya menjadi 170.997.002.
- Vaksinasi booster pertama alias suntikan ketiga bertambah 109.238 sehingga akumulasinya menjadi 62.879.386.
- Vaksinasi suntikan keempat bertambah 7.460 sehingga akumulasinya menjadi 566.853.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Selasa 20 September 2022 penambahan kasus positif di Indonesia tercatat sebanyak 2.518.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.412.944.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.533 sehingga akumulasinya menjadi 6.228.979.
Sedangkan, kasus meninggal bertambah 15 sehingga akumulasinya menjadi 157.930.
Penurunan kasus terjadi pada kasus aktif sebanyak 30 sehingga totalnya menjadi 26.035.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 77.976 dan suspek sebanyak 5.332.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta melaporkan 952 kasus positif baru dan 758 orang telah sembuh.
- Jawa Barat menyusul dengan 485 kasus konfirmasi baru dan 904 orang dinyatakan sembuh.
- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 263 kasus baru dan 211 orang telah sembuh dari COVID-19.
- Banten melaporkan 250 kasus baru dan 137 orang sembuh.
- Jawa Tengah 108 kasus positif baru dan 89 orang sembuh dari COVID-19.
Advertisement
Tanggapan Kemenkes Soal Akhir Pandemi
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 14 September menyatakan bahwa pandemi COVID-19 akan segera berakhir. Hal ini mendapat tanggapan dari Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) drg. Widyawati, MKM.
Menurut dia, pernyataan tersebut belum diikuti dengan kebijakan resmi. Artinya, masyarakat masih perlu menunggu.
“Terkait dengan endemi, kita ikuti saja karena memang belum ada kebijakan resmi yang keluar. Ini baru berita saja, belum ada kebijakan resmi bahwa ini sudah endemi atau apa,” kata drg Widyawati.
“Tapi tetap protokol kesehatan harus kencang, jaga jarak, cuci tangan, hidup sehat. Itu yang harus kita terapkan sampai sekarang, jangan lalai untuk memakai masker,” ujar wanita yang karib disapa Bu Wid dalam workshop virtual bersama Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Danone, Rabu (21/9/2022).
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada bocoran terkait kapan Indonesia akan bebas dari pandemi COVID-19.
“Belum ada bocoran, intinya kalau pemerintah sudah sounding (menyuarakan) pandemi berakhir. Tentunya kita akan memberitahukan kepada masyarakat. Saat ini kebijakan itu belum keluar jadi kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Tetap Terapkan Prokes
Penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker tak hanya melindungi diri dari paparan virus COVID-19, lanjutnya. Menggunakan masker sehari-hari juga baik untuk meminimalisasi paparan debu saat melakukan perjalanan.
“Banyak sebetulnya manfaat memakai masker, maskermu melindungiku, maskerku melindungimu. Jadi budaya boleh juga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan makan makanan sehat, hidup bersih sehat, olahraga, itu bagus loh diterusin,” katanya.
Sejauh ini, pihaknya tengah menunggu kebijakan-kebijakan yang keluar dari pemerintah.
“Kan perlu dilihat juga situasinya, situasi internal di Indonesia mungkin tidak sama dengan situasi di negara lain. Jadi memang perlu ada satu kebijakan yang kuat yang baru nanti kita umumkan kepada khalayak bahwa sudah endemi.”
“Tapi tetap kita menunggu kebijakan-kebijakan dan situasi di Indonesia yang saat ini juga mungkin agak beda dengan negara lain.”
Sementara menunggu kebijakan yang kuat, Wiwid mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika kelak menghadapi endemi.
“Bagaimana sih menghadapi endemi? Ya itu tetap saja kita protokol kesehatan, tetap dijalankan. Kemudian media bantu kita untuk tetap mengingatkan bahwa kita masih terus berada di situasi yang tetap terus prokes.”
Advertisement