Kasus Perselingkuhan Terus Bermunculan, Bisa Bikin Orang Takut Berkomitmen?

Perselingkuhan bisa membuat orang takut berkomitmen dan menimbulkan dampak lainnya terkait hubungan.

oleh Diviya Agatha diperbarui 02 Okt 2022, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2022, 06:00 WIB
Risiko Pasangan Berselingkuh Lebih Besar
Ilustrasi Pasangan Credit: unsplash.com/Rone

Liputan6.com, Jakarta Beberapa pekan terakhir, kasus perselingkuhan dari para pesohor terus bermunculan. Apalagi tak semua kasus perselingkuhan terungkap ke permukaan. Ribuan atau ratusan ribu orang di dunia bisa jadi pernah diselingkuhi atau menyelingkuhi pasangannya.

Selingkuh dapat memberikan dampak yang luas pada individu yang mengalaminya. Namun di sisi lain, menyaksikan banyaknya kasus perselingkuhan juga mungkin saja membuat seseorang menjadi takut untuk berkomitmen.

Ketakutan untuk berkomitmen dapat bermula dari kesulitan untuk memercayai orang lain. Ketika ada suatu hubungan yang berakhir akibat perselingkuhan, terdapat lapisan yang hancur dan memengaruhi kepercayaan seseorang pada hubungan percintaan.

"Persoalan fisik dan emosional memegang kunci utama dalam suatu hubungan. Itu bisa memengaruhi kepercayaan seseorang. Ketika Anda diselingkuhi atau melihat orang lain selingkuh, Anda bisa jadi tidak lagi atau kesulitan untuk memercayai orang lain atau pasangan Anda kelak," ujar pakar kehidupan Nina Rubin mengutip Elite Daily, Sabtu (1/10/2022).

Hal tersebut lantaran perselingkuhan dapat membawa emosi dan pikiran yang sangat kompleks. Terutama tentang amarah, rasa sakit hati, malu, ragu, penghinaan, kebingungan, dan ketakutan. Begitu banyak elemen perasaan bisa terlibat saat menyikapi perselingkuhan.

Takut Berkomitmen, Runtuhkan Kepercayaan Diri

ilustrasi alasan pasangan selingkuh/unsplash
ilustrasi alasan pasangan selingkuh/unsplash

Dampak perselingkuhan berhenti pada ketakutan untuk berkomitmen. Pasalnya, kepercayaan diri seseorang bisa ikut melemah usai dihadapkan atau melihat kasus perselingkuhan.

Hal ini dapat diperberat jika Anda pernah memiliki pengalaman diselingkuhi. Saat harus kembali menyaksikan kasus perselingkuhan, memori terkait masa-masa kelam itu bisa kembali dan membuat Anda kembali merasakan sakit jikalau luka itu belum sepenuhnya sembuh.

Menurut pakar kencan, Cherlyn Chong, bagian paling berbahaya dari perselingkuhan adalah hilang atau melemahnya kepercayaan diri seseorang. Seringkali, orang yang pernah diselingkuhi atau menyaksikan perselingkuhan dengan intens bisa membandingkan diri sendiri dengan orang lain secara terus-menerus.

"Saat diselingkuhi, kamu tidak hanya kehilangan hubungan, tetapi kamu juga memiliki rasa malu karena digantikan oleh orang yang mungkin lebih baik. Kamu mungkin akan terus membandingkan dirimu, padahal perbandingan ini bukanlah kenyataan dari situasi yang ada," ucap Cherlyn.

Menurut Cherlyn, saat melihat kasus perselingkuhan atau pernah mengalaminya, Anda harus menyadari bahwa selingkuh merupakan keputusan masing-masing individu, dan biarkan itu menjadi keputusan mereka.

Sakit Hati Terkait Perselingkuhan

pernikahan selingkuh
ilustrasi pernikahan dan cincin/Photo by Jeremy Wong Weddings on Unsplash

Terkadang, alasan dari perselingkuhan bisa menjadi sangat rumit. Sehingga tidak adil apabila hanya melihat berdasarkan satu sisi saja. Sekali lagi, penting untuk mengingat bahwa selingkuh merupakan persoalan yang kompleks.

Sehingga, memahami soal perselingkuhan atau mengapa seseorang berselingkuh bisa jadi hal yang begitu sulit. Tetapi, mencari tahu bagaimana cara mengatasinya kemungkinan akan membantu Anda melewati ketakutan terhadap komitmen akibat perselingkuhan.

Langkah paling awal yang bisa Anda lakukan adalah membuat keputusan secara sadar untuk tetap melangkah maju. Jika Anda telah memutuskan bahwa hubungan tersebut tidak dapat diperbaiki usai perselingkuhan, hal yang bisa Anda lakukan adalah melangkah meninggalkan hubungan tersebut.

"Itu juga berarti berpegang teguh pada keputusan bahwa walaupun pasangan Anda masih berusaha mempertahankan hubungan, Anda harus tetap meninggalkannya," ucap Cherlyn.

Cherlyn juga menyarankan untuk menghindari kembali pada hubungan yang pernah diliputi oleh perselingkuhan. Menurutnya, kepercayaan yang telah dirusak tidak lagi bisa digantikan dengan orang yang sama.

Menyikapi Perselingkuhan, Tetapkan Tujuan Kedepan

Ilustrasi seorang wanita
Ilustrasi seorang wanita / Photo by Mikail Duran on Unsplash

Tak ada yang mengelak bahwa putus cinta atau menyaksikan hubungan berakhir akibat perselingkuhan bisa sangat menyakitkan. Namun, Anda bisa membalasnya dengan memiliki tujuan kedepan yang bisa membawa diri Anda pada titik yang lebih baik.

"Tetapkan tujuan, cari tahu bagaimana Anda bisa sampai kesana. Dorong diri Anda untuk sampai ke sana. Luangkan waktu untuk bersedih, tapi jangan terlalu lama berada dalam kesedihan," ucap Cherlyn.

Terlebih, waktu yang dibutuhkan seseorang untuk sembuh dari isu perselingkuhan pun bergantung pada diri sendiri. Tetapi waktu tersebut harus konstruktif menurut Cherlyn. Artinya, Anda sendiri yang harus berupaya membangunnya.

Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memproses rasa sakit dan mempelajari lebih lanjut tentang apa yang bisa memicu rasa sakit tersebut. Ketika Anda ditinggalkan akibat pengkhianatan, terdapat bekas luka emosional yang abadi.

"Perselingkuhan bisa berdampak pada hubungan selanjutnya. Anda bisa merasa cemas jika pasangan selanjutnya akan selingkuh, ini adalah tanda bahwa Anda harus membicarakan ini pada pasangan yang baru nantinya," pungkas Nina.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel
Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya