Anak dan Orangtua Punya Alergi yang Sama, Benarkah Bersifat Genetik?

Alergi ada bermacam-macam. Ada anak yang memiliki alergi sama dengan salah satu atau kedua orangtuanya. Benarkah alergi bersifat genetik?

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Des 2022, 18:04 WIB
Diterbitkan 18 Des 2022, 18:04 WIB
Terkena Alergi
Ilustrasi Anak Terkena Alergi Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anak memiliki alergi yang sama dengan orangtuanya. Ini menyebabkan munculnya pertanyaan tentang benar tidaknya alergi bersifat genetik.

"Anda tidak dapat serta merta mewariskan alergi tertentu, tetapi jika ibu memiliki banyak alergi lingkungan, seorang anak dapat memiliki beberapa bentuk alergi," ucap asisten profesor kedokteran di Emory University School of Medicine Samata Kamireddy, MD dikutip dari Verywell Family.

Studi menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara susunan genetik seseorang dan kemungkinannya memiliki alergi.

Jika salah satu orangtua memiliki alergi, anaknya 50 persen lebih mungkin untuk memilikinya juga. Sementara jika kedua orang tua memilikinya, maka risiko anak tersebut melonjak hingga 7 persen.

"Alergi terhadap makanan dan lingkungan lebih mungkin terjadi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat alergi," jelas ahli alergi/imunologi anak di Children's Healthcare of Atlanta Gerald Lee, MD.

"Misalnya, memiliki saudara kandung yang memiliki alergi kacang meningkatkan risiko hingga tujuh kali lipat."

Meskipun demikian, sulit bagi dokter untuk mengetahui dengan tepat berapa persen alergi yang semata-mata bersifat genetik.

"Meskipun kami melihat bahwa alergi cenderung menurun dalam beberapa keluarga, terdapat data terbatas tentang pewarisan dan penyebab genetik untuk penelitian tersebut saat ini," ujar Kimberly King-Spohn.

"Kami biasanya tidak melakukan pengujian genetik dalam pengaturan klinis untuk masalah terkait alergi."

Bahkan jika faktor genetik dapat membuat seseorang memiliki masalah alergi, terdapat faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang memiliki alergi.

Reaksi Alergi

Kenali Jenis Alergi pada Anak
Ilustrasi. Foto: medexpressrx

Reaksi alergi dapat berubah seiring bertambahnya usia—menjadi lebih baik, atau lebih buruk. "Masih banyak yang harus dipahami tentang alergi dan perkembangannya. Ini dapat memburuk atau membaik seiring berjalannya waktu," tutur Kamireddy.

Berbagai faktor ikut bermain untuk mengetahui arah mana yang akan ditempuh oleh alergi.

"Alergi tertentu seperti susu, telur, dan gandum dapat tumbuh menjadi lebih parah seiring bertambahnya usia anak," catat Lee. "Yang lain, seperti kacang tanah atau kacang pohon, cenderung tidak memburuk." 

Alergi lingkungan juga dapat membaik atau bertambah buruk. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak terhadap alergi, mengingat musim serbuk sari dimulai lebih awal dan berlangsung lebih lama yang berarti menyebarkan lebih banyak serbuk sari.

Meskipun obatnya tidak tersedia, alergi dapat diobati dan dikelola.

"Meskipun imunoterapi terhadap kacang dapat menurunkan risiko reaksi alergi, terdapat uji klinis yang menyelidiki apakah imunoterapi terhadap makanan selain kacang tanah atau obat-obatan tertentu dapat melindungi anak-anak dari reaksi alergi makanan," jelas Lee.

Suntikan alergi dan obat oral juga dapat membantu menekan gejala alergi dan mengurangi reaksi parah.

Bagaimana Alergi Didiagnosis?

Waspadai Alergi Jika Anak Pilek Terus-terusan
Waspadai Alergi Jika Anak Pilek Terus-terusan

Seorang profesional medis dapat membantu Anda menentukan apakah tes alergi diperlukan setelah melihat keadaan Anda terlebih dahulu. Ada beberapa metode pengujian yang tersedia.

Anda dapat melakukan tes kulit yang dilakukan dengan cara menusuk kulit dengan zat-zat tertentu dan kemudian mengamati reaksi. Seorang dokter juga dapat membuat goresan pada kulit atau memberikan alergen secara eksternal.

Penyedia layanan kesehatan juga dapat melakukan tes darah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk melihat apakah terdapat antibodi untuk alergi dalam darah.

Sementara itu, pada tes provokasi, dokter akan memberikan zat alergi untuk memicu respons, misalnya melapisi lendir hidung dengan beberapa jenis serbuk sari.

Beberapa penelitian melihat apakah pengujian genetik dapat membantu memprediksi alergi makanan. Meskipun ada langkah-langkah yang dibuat di bidang ini, para ahli mencatat bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Saat ini, tidak ada tes definitif yang dapat menentukan apakah alergi bersifat genetik (turun temurun).

Cara Mengelola Alergi

Anak Batuk Pilek? Waspada Alergi! Kenali Gejalanya
Anak Batuk Pilek? Waspada Alergi! Kenali Gejalanya

Sebagai orang tua, mungkin sulit untuk mengetahui bagaimana mengelola alergi anak ketika Anda tidak yakin ia alergi terhadap apa. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu zat atau makanan apa yang bisa menimbulkan masalah bagi anak Anda.

"Jika Anda curiga bahwa anak memiliki alergi atau jika ada riwayat alergi keluarga yang signifikan, saya sarankan menemui ahli alergi untuk membantu membimbing Anda. Tidak ada cara yang baik untuk mengelola alergi yang tidak diketahui," saran Kamireddy.

Setelah Anda menyadari alergi apa yang dimiliki anak, mendapatkan suntikan alergi, inhalansia hidung, dan obat lainnya dapat membantu mengelola gejala. Dalam beberapa kasus, menjauhi alergen akan membantu menjaga anak tetap sehat.

Dalam keadaan darurat di mana anak telah terpapar alergen dan mengalami kesulitan bernapas, pembengkakan, sakit perut, pusing, atau reaksi lain yang mengkhawatirkan, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat.

"Memastikan Anda memiliki epinephrine autoinjector untuk keadaan darurat sangat penting untuk alergi makanan," tambah Kamireddy. Penting untuk waspada dan mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan untuk menangani reaksi alergi.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya