Liputan6.com, Jakarta Masyarakat umum 18 tahun ke atas dapat bersiap mulai besok, 24 Januari 2023 untuk mendapatkan vaksin booster kedua atau vaksin COVID-19 dosis 4 di fasilitas kesehatan (faskes) dan sentra vaksinasi terdekat.
Ketersediaan vaksin COVID-19, menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi masih mencukupi. Vaksin yang tersedia di pusat sebesar 7,2 juta dosis, sedangkan stok di daerah ada 2,1 juta dosis.
Baca Juga
"Total stok vaksin kita masih ada 9,3 juta. Yang di pusat 7,2 juta dosis dan daerah 2,1 juta dosis," katanya saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Senin, 23 Januari 2023.
Advertisement
Secara rinci, jumlah total stok vaksin COVID-19 di pusat sebanyak 7.216.315 dosis dan di daerah sebesar 2.165.055 dosis. Total ketersediaan vaksin COVID-19 yakni 9.3381.370 dosis.
Dari jumlah akumulatif tersebut, Kemenkes juga membeli stok vaksin COVID-19 produksi dalam negeri, yakni IndoVac dan InaVac. Untuk diketahui, kedua vaksin ini sudah diberikan izin penggunaan sebagai vaksin booster bagi usia 18 tahun ke atas.
IndoVac dan InaVac juga masuk ke dalam regimen kombinasi booster kedua masyarakat umum. Bagi masyarakat umum yang booster pertama atau vaksin dosis 3 menggunakan Sinovac, maka pilihan booster kedua dapat menggunakan IndoVac dan InaVac.
Adapun stok vaksin IndoVac di pusat sebanyak 4.005.540 dosis, sedangkan stok di daerah ada 523.030 dosis. Untuk stok vaksin InaVac di pusat sebesar 1.171.755 dosis. Stok vaksin InaVac pun masih ada di pusat, yang akan menunggu didistribusikan ke daerah.
Kombinasi Vaksin Booster Kedua
Aturan pemberian vaksin booster kedua masyarakat tertuang melalui surat edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster Ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum. Aturan ini ditetapkan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes pada 20 Januari 2023.
Jenis vaksin yang dapat digunakan adalah vaksin COVID-19 yang telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memerhatikan vaksin yang ada.
Regimen vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster kedua, sebagai berikut:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlÂ
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlÂ
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlÂ
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlÂ
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
Advertisement
Kombinasi Vaksin Booster Kedua
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 mlÂ
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)Â
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlÂ
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
6. Kombinasi untuk booster pertama SinopharmÂ
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml