Dari 10 Kontak Erat Kasus Varian Kraken Tangsel, Satu Positif COVID-19

1 dari 10 kontak erat kasus Varian Kraken Tangsel dinyatakan positif COVID-19 tapi tidak diketahui apakah Kraken atau bukan?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Feb 2023, 11:56 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2023, 11:36 WIB
Kembali Memakai Masker di Luar Rumah
Ilustrasi penggunaan masker. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Penelusuran kontak erat (tracing) dari warga domisili Tangerang Selatan (Tangsel) yang positif varian Kraken atau subvarian Omicron XBB 1.5 sudah dilakukan. Tercatat, ada 10 kontak erat yang dilakukan pemeriksaan tes COVID-19 lebih lanjut.

Dalam keterangannya, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, dari 10 kontak erat yang ada, satu di antaranya positif COVID-19.

Namun, belum ada laporan lebih rinci lagi, apakah kasus kontak erat positif COVID-19 tersebut juga terkena varian Kraken atau yang lainnya.

"Untuk yang kontak erat kasus baru (dari warga Tangsel) ada 10 orang. Kontak erat sudah dilakukan swab, satu (di antaranya) positif, (kontak erat) lainnya negatif," terang Maxi melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 1 Februari 2023.

Saat ini, data Kemenkes baru mencatat dua kasus positif COVID Kraken Indonesia. Kasus pertama dari Warga Negara Asing (WNA) Polandia yang melakukan perjalanan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

WNA Polandia itu terdeteksi positif Omicron Kraken pada 11 Januari 2023. Kemudian, warga domisili Tangsel ini merupakan kasus kedua varian Kraken.

Baru Pulang Umrah

Makkah
ilustrasi umrah | pexels.com/@haydan-as-soendawy-730525

Warga domisili Tangerang Selatan (Tangsel) yang positif varian Kraken atau subvarian Omicron XBB 1.5 ternyata baru saja pulang umrah dari Tanah Suci Mekkah. Dalam hal ini, dia termasuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Dari hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang telah dilakukan, Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, satu kasus Kraken dari Tangsel tersebut tidak memiliki riwayat komorbid.

"Kronologi PE-nya, tidak ada komorbid. Status gejalanya ringan dan dia itu PPLN, pulang umrah," tambahnya.

Lebih lanjut, Maxi menyebut bahwa gejala COVID Kraken yang dialami pasien termasuk ringan, hanya berupa batuk dan demam.

"Gejala ringan, batuk dan sedikit demam," katanya.

Positif Varian Kraken 31 Januari 2023

Turis Bisa Mendatangi Korea Selatan Tanpa Perlu Tes COVID-19 Mulai 3 September 2022
Korea Utara mencabut aturan wajib masker dan melonggarkan pembatasan virus lainnya. (Copyroght foto: Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Secara terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi membenarkan adanya penambahan satu kasus varian Kraken.

Dari informasi yang diperoleh Kemenkes, kasus baru ini terjadi pada seorang perempuan yang berdomisili di Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel).

Perempuan berusia 47 tahun tersebut positif varian Kraken pada tanggal 31 Januari 2023. Hasil diperoleh dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Iya betul, kasus barunya dari perempuan usia 47 tahun, domisili Pamulang, Tangsel. Tanggal 31 Januari terdeteksi Kraken XBB 1.5," kata Nadia melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 1 Februari 2023.

"Dia sudah lab PCR dan WGS juga sudah dilakukan."

Riwayat perempuan positif Omicron Kraken sudah menerima vaksin booster.

"Pasien sudah tiga kali vaksin, dengan vaksin ketiga (booster pertama) tanggal 12 Februari 2022," lanjut Nadia.

Infografis Covid-19 Omicron XBB.1.5 Kraken Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Covid-19 Omicron XBB.1.5 Kraken Terdeteksi di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya