Pesan Kemenkes Jika Alami Gigitan Ular Berbisa, Termasuk Kobra

Penanganan awal jika mengalami gigitan ular berbisa, termasuk ular Kobra.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 19 Feb 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2023, 15:30 WIB
[Fimela] Ular
Ilustrasi Ular Kobra yang menjadi perantara virus Corona | unsplash.com/@mohan_moolepetlu

Liputan6.com, Jakarta Belajar dari kejadian kematian Aji Rachmat Purwanto, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia yang digigit King Cobra, terdapat pertolongan awal bila mengalami gigitan ular berbisa. Penanganan ini untuk menahan agar tidak terjadi reaksi sistemik.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, korban dapat langsung dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat, yakni Puskesmas.

Kemudian, tenaga kesehatan di Puskesmas dapat melakukan penanganan awal korban gigitan ular, dalam hal ini gigitan ular berbisa.

Upaya ini demi pencegahan reaksi sistemik. Gejala sistemik menunjukan telah terjadi kerusakan yang lebih berat melibatkan organ-organ tubuh dan dapat berakhir fatal, yaitu berujung kematian.

"Yang perlu dilakukan oleh Puskesmas bila ada kasus gigitan ular adalah melakukan first aid sebagai penanganan awal kasus agar tidak terjadi reaksi sistemik seperti imobilisasi -- penurunan gerak organ tubuh," kata Nadia dalam keterangan yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Sabtu (18/2/2023).

Secara rinci, beberapa gejala sistemik akibat gigitan ular, sebagaimana dikutip dari laman RS Universitas Indonesia dalam artikel berjudul, Wabah Ular: Ketahui Bagaimana Cara Penanganan Pertama pada Gigitan Ular Berbisa, antara lain:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Kelumpuhan
  • Kesulitan bernapas (gagal napas)
  • Nyeri pada seluruh tubuh
  • Perdarahan luas
  • Gangguan penglihatan
  • Berdebar-debar
  • Mual dan muntah
  • Henti jantung

Jauhi Area Ular Bersembunyi

Tewaskan Satpam Serpong, Begini Cara Mengatasi Gigitan Ular Weling
Ilustrasi penanganan gigitan ular berbisa (sumber: Pixabay)

Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan dari KlikDokter menekankan, gigitan ular berbisa seperti Kobra bisa berisiko memicu kematian. Langkah-langkah pertolongan pertama setelah digigit ular, sebagai berikut.

1. Menjauh dari Ular

Pertolongan pertama saat terkena gigitan ular adalah jauhkan korban dari hewan melata tersebut.

“Arahkan korban ke tempat yang aman dan hindari area yang memungkinkan ular bersembunyi seperti di bawah batu atau balok kayu,” saran dr. Iqbal.

Merujuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, sebaiknya Anda mengingat bentuk dan warna ular tersebut. Nantinya, hal ini bisa membantu dokter merekomendasikan obat yang tepat untuk mengatasi racun ular.

2. Pastikan Korban Tetap Tenang

Yakinkan korban bahwa gigitan ular bisa diatasi segera. Langkah penanganan saat digigit ular ini bisa membantu korban tetap tenang.

3. Minimalkan Gerakan

Beri tahu korban agar tidak banyak bergerak sehingga racun tidak menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh. Jika memungkinkan, baringkan korban dalam posisi menyamping sambil menunggu bantuan dari tenaga kesehatan.


Hindari Mengikat Kencang Bagian Tubuh Tertentu

4. Jaga Area Gigitan Tetap Berada di Bawah Jantung

Pastikan area tubuh korban yang digigit ular tetap berada di bawah jantung. Tujuannya, untuk memperlambat penyebaran racun melalui aliran darah.

Misalnya, tangan yang terkena gigitan ular, tidak boleh diangkat sejajar atau melebihi jantung dan dada.

5. Lepaskan Seluruh Benda di Sekitar Luka Gigitan

Lepas semua perhiasan, jam tangan, atau pakaian di sekitar lokasi gigitan. Racun ular dapat menyebabkan pembengkakan. Menanggalkan benda yang menempel di lokasi gigitan ular bisa membantu proses pertolongan pertama.

6. Tutupi Gigitan dengan Perban Bersih

Lalu, bagaimana cara memberikan P3K pada korban gigitan ular berbisa? Caranya, dengan melilitkan perban khusus atau kasa pembalut yang bersih dan kering untuk menutupi bekas gigitan ular.

Perban harus dibalut dengan tepat dan tidak menyisakan celah. Tak lupa, gunakan pulpen untuk menandai perban pada lokasi gigitan ular, dikutip dari laman KlikDokter dalam artikel berjudul, 10 Pertolongan Pertama pada Korban Gigitan Ular.

7. Jangan Mengikat Bagian Tubuh Tertentu

Sebaiknya hindari mengikat terlalu kencang area tubuh tertentu pada korban gigitan ular. Hindari pula penggunaan tourniquet.

Sebab, jaringan tubuh bisa mati ketika area tubuh diikat terlalu kuat. Aliran darah bisa berhenti sehingga berisiko menimbulkan kematian jaringan total yang berujung amputasi.


Jangan Mengisap Racun Ular Menggunakan Mulut

8. Jangan Sentuh Lokasi Gigitan Ular

Hal lain yang perlu Anda perhatikan saat melakukan pertolongan pertama digigit ular, yaitu jangan menyentuh area luka bekas gigitan. Anda juga tidak boleh mengaplikasikan kompres dingin pada area luka.

Hindari memotong area luka pakai pisau. Anda juga tidak boleh mengisap racun ular menggunakan mulut. Dengan cara apa pun, jangan sekali-kali berusaha mengeluarkan racun dari tubuh korban.

9. Hindari Pemberian Makan atau Minum

Korban gigitan ular bisa saja mengalami pingsan. Saat kehilangan kesadaran, korban rentan tersedak sehingga tidak dianjurkan diberikan makanan atau minuman lewat mulut.

Hindari pula memberikan minuman seperti alkohol atau kopi. Dua jenis minuman ini bisa mempercepat penyerapan racun pada tubuh.

Jangan pula memberikan sembarang obat P3K, misal pereda nyeri untuk mengatasi gigitan ular tanpa rekomendasi dari dokter.

10. Segera Bawa Korban ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sebaiknya Anda segera membawa korban gigitan ular ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Beritahu ciri-ciri ular yang mematuk untuk memudahkan dokter memberikan pengobatan yang tepat.

Khusus untuk gigitan ular berbisa, dokter akan memberikan antivenom atau serum antibisa ular. Serum ini ampuh untuk mengatasi bisa ular kobra, ular belang, dan ular tanah.

Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara
Infografis Jangan Pakai GPS Saat Berkendara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya