Liputan6.com, Jakarta - Pneumonia adalah salah satu penyakit pernapasan menular yang sering dialami jemaah Indonesia di Tanah Suci.
Hal ini diungkap dalam data Pusat Kesehatan Haji Sekjen Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2019.
Baca Juga
Pneumonia menyebabkan adanya peradangan akut jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme. Seperti bakteri, jamur, dan virus yang mengakibatkan kantung udara dalam paru-paru dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Advertisement
Proses penularan penyakit ini juga terbilang cepat, karena hanya melalui percikan ludah penderita saat batuk atau bersin, serta diperburuk dengan kondisi yang ramai dan kurang kondusif.
Secara umum, pneumonia termasuk dalam 10 penyebab kematian utama di Indonesia. Kelompok penyintas COVID-19 pada era pandemi lalu bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar karena kondisi paru-paru dan saluran pernapasan yang tidak lagi prima.
Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sukamto Koesnoe menjelaskan, paru-paru adalah organ tubuh manusia yang sangat esensial dan hanya satu.
âJika fungsinya tak lagi prima dan terpapar virus atau bakteri lainnya, hal tersebut dapat mengancam nyawa manusia,â kata Sukamto mengutip keterangan pers Pfizer, Kamis (6/4/2023).
Ini berbahaya bagi jemaah umrah Indonesia karena mayoritas memiliki profil risiko tinggi secara usia (usia tua) dan penyakit komorbid.
Untuk itu, Sukamto mengatakan bahwa diperlukan sebuah mitigasi protokol kesehatan, salah satunya lewat vaksinasi lengkap, seperti vaksinasi pneumonia.
Vaksinasi Pneumonia Memiliki Peran Penting
Dalam keterangan yang sama, perwakilan Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), Iris Rengganis menyampaikan, vaksinasi pneumonia memiliki peran penting.
âVaksinasi pneumonia berperan penting untuk memberikan imunitas bagi para calon jemaah umrah Indonesia di Tanah Suci. Dengan vaksinasi, kita dapat mengurangi potensi tertular infeksi bakteri, virus, maupun jamur yang berbahaya,â kata iris.
âHanya dengan vaksinasi saja, kita bisa menurunkan risiko penularan hingga 2.1 sampai 2.2 kali lipat,â tambahnya.
Iris meyakinkan bahwa vaksinasi pneumonia juga telah terbukti efikasi dan keamanannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Advertisement
Antisipasi Agar Ibadah Berjalan Lancar
Vaksinasi pneumonia diperlukan lantaran setiap tahunnya, jutaan umat Muslim di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia, mendaftarkan diri untuk melaksanakan ibadah umrah. Antusiasme jemaah umrah kian tinggi usai Pemerintah Republik Arab Saudi membuka kembali terselenggaranya ibadah umrah.
Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada Desember 2022, jumlah jemaah umrah Indonesia setidaknya mencapai 957.016 dari seluruh data agregat global.
Tujuan vaksinasi pneumonia tak lain untuk memastikan ibadah terselenggara secara aman, nyaman, dan kemaslahatan umat senantiasa terlindungi. Seperti disampaikan Pembina Yayasan Astana Penanggulangan Bencana Ahmad Syauqi Maâruf Amin.
âDemi kelancaran dan keamanan selama perjalanan ibadah umrah di Tanah Suci, kesehatan umat adalah hal yang sangat penting untuk diutamakan,â katanya.