Liputan6.com, Jakarta - Membuang sisa makanan selama bulan Ramadhan merupakan hal yang umum terjadi. Ini mengingat orang-orang hanya makan saat sahur dan buka puasa.
Oleh sebab itu, menurut konsultan gastroenterologi, Mazn Karmo, umat Muslim perlu menahan diri untuk menyantap banyak jenis makanan saat sahur dan berbuka puasa.Â
Baca Juga
"Kita akan membahayakan tubuh kita jika makan terlalu banyak. Itu juga hanya merugikan anggaran belanja kita pribadi, dan lingkungan sekitar," kata pria yang berpraktik di Burjeel Day Surgery Center, Abu Dhabi dilansir dari Khaleej Times pada Senin, 10 April 2023.
Advertisement
Guna mengatasi kebiasaan buang-buang makanan, Mazn menyarankan untuk mulai masak makanan secukupnya, serta makan dengan sederhana.
"Masaklah dengan porsi secukupnya yang diinginkan tubuh kita. Makanlah dengan sederhana guna menghindari sakit perut dan tentu untuk tetap sehat," dia menambahkan.
Puasa Ramadhan kesempatan untuk Menjaga Lingkungan
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa bulan suci Ramadhan seharusnya menjadi kesempatan bagi umat Muslim memperhatikan dan menjaga lingkungan.
"Kita harus menyisihkan waktu untuk berdoa, lalu memperhatikan orang lain dan lingkungan di sekitar kita,"Â katanya.
Hal senada diungkap seorang ahli diet, Salam Sagheer. Menurutnya, umat Muslim perlu melakukan usaha lebih untuk mendorong sikap ramah lingkungan.
"Sebagai umat Muslim, kita punya kewajiban untuk mengurus bumi ini. Menjadi kewajiban kita untuk memastikan bahwa sumber daya dan lingkungan digunakan dengan bijak agar berkelanjutan," kata pria yang sehari-hari berpraktik di Abu Dhabi’s Burjeel Medical City tersebut.
Untuk mengurangi sampah makanan, simak 5 cara ampuh menghindari buang-buang makanan selama puasa Ramadhan.
Cara Pertama Menghindari Buang Makanan, Buat Daftar Belanja
Sampah makanan kerap disebabkan karena banyak orang cenderung belanja makanan berlebihan untuk sahur dan berbuka.Â
Sehingga penting untuk membuat daftar belanja makanan sebelum pergi ke pasar. Saat di pasar, pastikan hanya belanja makanan yang ada di daftar saja.
Selain itu, belilah barang yang memiliki tanggal kedaluwarsa lebih lama. Jangan lupa untuk mengecek makanan secara berkala dan taruh di lemari es jika dibutuhkan.
Belilah Sayuran dan Produk Organik
Mengonsumsi sayuran dan produk organik adalah salah satu cara untuk menjalankan puasa dengan cara berkelanjutan.
Tak hanya itu, asupan berbasis tanaman terbukti mampu meredakan peradangan dan risiko penyakit kronis.
Dengan begitu, tak hanya untuk lingkungan, memasukkan sayur dan produk organik ke menu saat sahur juga bermanfaat untuk kesehatan.
Â
Advertisement
Hindari Makanan yang Diawetkan Selama Puasa Ramadhan
Untuk menggantikan makanan yang sudah dibungkus dan diawetkan, siapkanlah makanan organik dan dimasak. Ini bermanfaat tinggi untuk kesehatan dan ramah lingkungan.
Misalnya, dengan konsumsi buah dan sayuran yang segar karena kaya antioksidan daripada makanan yang diawetkan. Buah dan sayuran yang ramah lingkungan, antara lain:
- Brokoli
- Tomat
- Wortel
- Kentang manis
- Ubi bit
- Kacang polong
- Buncis
- Jamur
- Bayam
- Kembang kol
- Apel
- Jeruk
- Melon
- Pepaya, dan
- Pisang.
Beli Produk Lokal
Cobalah untuk lebih sering membeli makanan dari produk lokal. Selain karena lebih segar daripada makanan impor, hal ini juga dapat membantu perkembangan ekonomi Indonesia.Â
Tak hanya itu, beli produk lokal dapat membantu mengurangi biaya impor dan emisi karbon untuk lingkungan.
Kurangi Gunakan Plastik Makanan Saat Menyiapkan Makanan Selama Ramadhan
Tak jarang orang menggunakan peralatan makan yang terbuat dari bahan sekali pakai untuk memudahkan saat makan. Namun, seperti yang kita tahu, penggunaan plastik berbahaya bagi lingkungan alam.Â
Menggunakan piring dan alat makan yang dapat didaur ulang tentu dapat membantu mengurangi sampah plastik. Selain itu, kurangi membeli air minum dalam kemasan.
Beralih menggunakan kaleng plastik bisa menjadi langkah lain yang mampu mendorong keberlanjutan.
Hal ini sesuai dengan saran seorang dokter spesialis internal, Mustafa Saif. Ia mengungkap, tak ada kesempatan yang lebih baik selain Ramadhan untuk mendukung keberlanjutan yang ramah lingkungan.
Lebih dari itu, menurutnya, yang terpenting adalah melakukan tindakan.
"Ramadhan adalah kesempatan untuk kita mempersiapkan tubuh dan jiwa kita untuk hal-hal yang lebih besar, dengan menolak kesenangan duniawi. Jadi, melindungi planet kita dan membuatnya lebih baik untuk generasi yang akan datang selaras dengan pesan Ramadhan," katanya kepada Khaleej Times.
Â
Â
Advertisement