Obesitas dan Faktor Genetik Sebabkan Keringat Berlebih, Begini Cara Mengatasinya

Berkeringat memang hal yang wajar. Namun, keringat berlebih cenderung membuat tidak nyaman. Keringat berlebih dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berat badan dan genetik. Berikut cara mengatasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jun 2023, 09:25 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2023, 09:00 WIB
Tips Mengatasi Keringat Berlebih di Kepala
Ilustrasi Tips Mengatasi Keringat Berlebih di Kepala Credit: pexels.com/Andrea

Liputan6.com, Jakarta - Berkeringat bukanlah hal yang aneh. Setiap orang pasti pernah berkeringat, baik setelah berolahraga, saat berjalan di bawah terik matahari, atau ketika sakit.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa jumlah keringat yang dihasilkan individu berbeda?

Dalam situasi yang sama, bisa jadi salah seorang berkeringat deras sementara yang lainnya tidak berkeringat sama sekali atau hanya sedikit berkeringat. Hal ini terjadi karena keringat dipengaruhi oleh faktor genetik.

"Jika salah satu atau kedua orang tua Anda gampang berkeringat, maka kemungkinan besar Anda juga akan begitu," kata ahli fisiologi olahraga Michael Bergeron, Ph.D. kepada Health.

Komposisi tubuh juga berpengaruh. Orang dengan badan yang lebih besar umumnya berkeringat lebih banyak dikarenakan berat badannya, jelas Bergeron.

Dalam sebuah studi tahun 2016 yang dilakukan di Shanghai dan Vancouver dan diterbitkan dalam jurnal peer-review PLOS ONE, orang yang mengalami obesitas lebih mungkin mengembangkan hiperhidrosis di kemudian hari.

Ini merupakan kondisi medis yang menyebabkan keringat berlebih yang berlangsung lebih lama dari yang dibutuhkan tubuh untuk mendinginkan diri, tulis National Library of Medicine StatPearls.

Dalam sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam The Thoracic and Cardiovascular Surgeon, dari 157 orang dengan hiperhidrosis yang menjalani operasi, mereka yang kelebihan berat badan juga berkeringat lebih banyak sesudahnya.

"Akan tetapi, banyak orang kurus yang bisa mengeluarkan banyak keringat," tambah Bergeron. Selain itu, karena otot menghasilkan panas, orang dengan massa otot lebih tinggi juga cenderung berkeringat lebih banyak daripada teman-temannya yang kurang berotot.

Jenis Keringat

Ilustrasi keringat dan bau badan
Ilustrasi keringat dan bau badan. Photo by Hans Reniers on Unsplash

Seorang biokimia Laure Rittié, Ph.D. mengatakan kepada Health bahwa tidak semua keringat itu sama. Keringat terbagi dalam beberapa jenis.

Dikutip dari situs Health, terdapat tiga jenis keringat, yaitu:

1. Keringat Tubuh

Keringat tubuh tidak berbau dan dapat terjadi ketika berolahraga atau berada di bawah terik matahari. Seperti namanya, keringat ini keluar dari berbagai bagian tubuh Anda.

Keringat tubuh ada untuk membantu mendinginkan kulit dan menjaga suhu internal tubuh sestabil dan senormal mungkin. Ini adalah cara paling ampuh agar tubuh dapat mengatur suhu internalnya.

2. Bau Badan

Bau badan adalah keringat yang keluar dari ketiak dan area genital. Jenis keringat ini terjadi akibat bakteri yang hidup di tempat-tempat ini.

"Kami tidak sepenuhnya yakin apa fungsinya di sini, tetapi kami pikir ada beberapa jenis komunikasi feromon yang terjadi," kata Rittié. "Jika seorang individu dalam suatu kelompok merasakan bahaya dan mulai mengeluarkan bau yang kuat, yang lain bisa jadi lebih waspada."

3. Keringat di Tangan dan Kaki

Tangan Berkeringat
Ilustrasi Tangan Berkeringat Credit: pexels.com/Juan

Keringat yang keluar di telapak tangan dan telapak kaki berhubungan dengan respon fight or flight yang muncul saat menghadapi ancaman atau bahaya. Inilah mengapa biasanya seseorang berkeringat di tangan dan kakinya saat gugup menghadapi sesuatu. Keringat ini dapat membantu meningkatkan cengkeraman.

"Ketika ingin memegang sesuatu, menggunakan jari-jari yang basah akan lebih menguntungkan," jelas Rittié. "Pada awalnya, kami tidak memakai sepatu, jadi kaki berkeringat membantu kami berlari atau memanjat saat dibutuhkan."

Meski berkeringat merupakan hal yang baik mengingat segenap manfaatnya, seperti membuat racun dari tubuh hingga meningkatkan sirkulasi darah, keringat berlebihan mungkin dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.

Jika mengalami keringat berlebih, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk mengatasinya:

  • Mengenakan pakaian yang terbuat dari kain yang menyerap keringat
  • Berolahraga dalam suhu yang lebih sejuk
  • Minum cukup air
  • Mengganti sepatu dan kaus kaki Anda sesering mungkin
  • Menggunakan antiperspirant.

Jadilah Individu yang Aktif

Ilustrasi Seseorang Berkeringat (sumber: unsplash)
Ilustrasi Seseorang Berkeringat (sumber: unsplash)

Keringat mulai diproduksi saat suhu tubuh naik, baik itu terjadi akibat faktor eksternal (cuaca panas) atau internal (tubuh yang memanas saat berolahraga). Keringat akan muncul jika Anda memaksa tubuh melakukan hal yang diluar kebiasaan.

Inilah sebabnya seorang atlet yang sangat terlatih dapat berlari 10 menit mil tanpa berkeringat, sementara latihan yang sama dapat membuat orang yang jarang berolahraga basah kuyup oleh keringat.

Semakin Anda melatih tubuh, dan semakin banyak waktu yang dihabiskan di tempat panas dan lembab, semakin efisien keringat yang dihasilkan.

"Tubuh akan menyesuaikan diri dan bereaksi sedikit lebih awal sebelum Anda menjadi terlalu panas," jelas Rittié. "Jadi, keringat akan keluar sedikit demi sedikit dan tidak membuat baju basah oleh keringat."

Selain itu, jika Anda cenderung banyak berkeringat, pastikan untuk selalu membawa botol minum di mana pun Anda berada.

"Semakin banyak Anda berkeringat, semakin Anda harus mengganti air yang hilang dari tubuh," kata Bergeron.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Bye Bye Status Pandemi Covid-19 dari Indonesia
Infografis Bye Bye Status Pandemi Covid-19 dari Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya